Masa Transisi, Siswa SD Masuk September 2020
Pengumuman resmi dari Kemendikbud.... read more
Di masa pandemi dan kita harus di rumah saja ini, seharusnya menjadi kesempatan kita untuk meningkatkan kualitas hidup, di antaranya memperbaiki asupan gizi. Makanan dengan gizi seimbang tentu menjadi salah satu syarat meningkatkan imunitas tubuh, yang diperlukan untuk menangkal penularan Covid-19. Mulailah untuk membuat food diary, untuk diri sendiri dan anak-anak.
Food diary adalah sebuah catatan harian berisi makanan yang Anda konsumsi. Anda bisa menghubungkannya dengan asupan nutrisi harian, makanan yang memicu alergi serta sensitivitas, serta relasi emosional Anda dengan makanan.
Dengan membuat food diary, Anda bisa mendapatkan manfaat seperti mengontrol jumlah kalori yang masuk, menurunkan berat badan, serta menghindari makanan yang memicu stres serta emosi negatif.
Lalu, bagaimana sih, cara membuat food diary? Katherine D. McManus, M.S., R.D., L.D.N., ahli gizi sekaligus pengajar di Harvard Medical School Boston, AS, berbagi tentang apa saja yang harus ada di dalam food diary dan tip membuatnya.
Yang Harus Ditulis
APA yang Anda makan? Tuliskan makanan dan minuman secara spesifik serta metode memasaknya (digoreng, panggang, atau kukus, dll). Bila Anda menggunakan saus atau topping, jangan lupa menyertakannya dalam catatan.
BERAPA banyak Anda makan? Tuliskan dalam jumlah sendok makan, sendok teh, cangkir, atau dalam satuan ons. Bila mungkin, Anda bisa menimbang untuk mengetahui porsinya.
KAPAN Anda makan? Memperhatikan waktu makan bisa sangat membantu dalam mengidentifikasi waktu yang berpotensi bermasalah, misal nyamil tengah malam.
DI MANA Anda makan: meja makan, dalam kamar, mobil, di warung pinggir jalan, di restoran, rumah teman, dll? Apa lagi yang Anda lakukan saat makan: scrolling ponsel, nonton TV, mengobrol, dll? Dan bagaimana perasaan Anda saat makan: bahagia, sedih, stres, kesepian, bosan, lelah, cemas? Hal ini dapat membantu Anda memahami beberapa kebiasaan Anda dan menawarkan wawasan tambahan.
Agar Lebih Tepat
Menurut Katherine, rahasia jurnal makanan yang sukses adalah akurasi dan konsistensi. Ia merekomendasikan agar:
Segera menuliskan makanan dan minuman setelah dikonsumsi. “Jangan menunggu sampai akhir hari karena ingatan Anda cenderung kurang akurat,” ujarnya.
Buat spesifik mungkin jenis makanan dan minuman. Misal, bila Anda makan gorengan, sebutkan jenis dan ukurannya.
Gunakan aplikasi yang ada di smartphone untuk menghitung kalori dan nutrisi lainnya dari daftar konsumsi Anda agar bisa mengidentifikasi asupan Anda.
Setelah memiliki food diary yang komprehensif, Anda bisa menggunakannya untuk mengatur tujuan makan sehat yang baru. Katherine merekomendasikan format SMART, yakni specific (spesifik); measurable (terukur); achievable (dapat dicapai), relevant (relevan), timetable (punya ukuran waktu yang jelas).
Misal:
Bila hasil identifikasi food diary menunjukkan bahwa Anda rata-rata hanya memakan dua porsi sayuran per hari, maka:
Hindari membuat target: makan lebih banyak sayur.
Buatlah target SMART: makan 3 porsi sayuran hijau, dan berwarna terang seperti oranye atau merah per hari.
Bila food diary menunjukkan Anda nyamil setiap di kantor, maka:
Hindari membuat target: makan camilan sehat.
Buatlah target SMART: membawa camilan sehat seperti buah atau kacang untuk dimakan di pukul 10.00 dan 15.00 setiap hari.
Semakin lengkap food diary Anda, semakin baik dalam menggerakkan Anda untuk meningkatkan kesehatan.
(LELA LATIFA)
#corona #coronavirus #viruscorona #covid19 #dirumahsaja #dirumahaja #belajardirumah #workfromhome
Pengumuman resmi dari Kemendikbud.... read more
Agar tidak terjadi gelombang pandemi kedua... read more
Kebutuhan kita akan energi rata-rata 2000 kkal/hari.... read more