Memang tidak dijamin siap sepenuhnya. Tapi, coba cara-cara ini, setidaknya untuk menyiapkan diri calon ayah menjalani masa-masa melelahkan. Pelajaran jadi ayah dari Karen Gill, MD., dokter anak dari California.
1. Mulai riset sendiri. Memang bukan Anda yang hamil, tapi bukan berarti Anda tidak menjadi bagian dari pengalaman kehamilan dan melahirkan. Anda perlu punya rasa terlibat. Banyak artikel tentang calon ayah, atau bergabung dengan komunitas ayah. Dapatkan info-info tentang kehamilan; morning sickness, mood swing, mudah lelah adalah pengalaman perempuan hamil yang butuh dukungan suami.
Saat tiba hari H, melahirkan, pahami tentang cara-cara melahirkan. Per vaginam atau lahiran normal, atau sesar bila ada indikasi. Dapatkan juga informasi tentang menyusui, mengganti popok, memandikan bayi, dan lain-lain.
2. Jaga kesehatan. Fokus pada kesehatan diri Anda, calon ayah, sebelum bayi lahir. Kalau Anda perokok, apa pun itu – sigaret atau vape – cobalah berhenti. Paparan rokok selama kehamilan meningkatkan risiko masalah jantung bawaan bayi yang dilahirkan.
Bagaimana kebiasaan makan Anda? Makan dengan benar akan membantu Anda dalam menjaga imunitas, karena mengasuh bayi baru sangat menguras tenaga. Penuhi kebutuhan serat, vitamin dan mineral harian. Jangan sampai saatnya bayi lahir, Anda justru terserang flu.
3. Bicara tentang pengasuhan dengan pasangan. Apakah bayi akan tidur sendiri di kamar bayi, atau tidur di boks bayi bersama Anda di kamar Anda. Siapa yang akan menjaga anak bila saatnya istri Anda Kembali bekerja. Kalau pun masih work from home, Anda dan istri tetap butuh support system untuk menjaga profesionalitas Anda.
Seringkali angan-angan tak seindah realita. Mengasuh sendiri bayi sambil bekerja tak semudah teori. Sepakati juga cara Anda berdua akan mendisiplin anak. Misalnya tidak ada kekerasan dalam menegakkan disiplin. Ini penting, karena perbedaan pendapat akan memicu ketegangan di antara Anda dan istri.
4. Bekerjalah dalam tim. Mulailah berpikir dan mengondisikan bahwa Anda dan istri adalah satu tim. Anda, istri, dan anak adalah lingkaran hidup meski kehidupan romantis Anda dengan istri akan berkurang. Mulailah melihat segala sesuatu dari sudut pandang keluarga, kebutuhan Anda bertiga.
5. Tentukan, Anda ingin menjadi ayah seperti apa. Tidak setiap orang punya relasi yang baik dengan ayahnya sendiri. Kalau Anda termasuk yang beruntung punya relasi yang baik dengan ayah, Anda bisa menjadikannya sebagai acuan. Anda bisa menjadi ayah yang asyik seperti ayah Anda dahulu. Temukan sendiri model keayahan Anda, bisa gabungan antara gaya ayah Anda dan diri Anda sendiri.
6. Temukan ayah-ayah lain yang akan menjadi sumber belajar Anda, dari teman-teman Anda. Teman-teman Anda sesame ayah akan memberi banyak masukan tentang pengalaman keayahan mereka.
7. Dampingi istri periksa kehamilan. Ini akan memberi Anda pengalaman bonding dengan anak Anda. Anda akan mendengarkan detak jantungnya dan wujudnya lewat pemeriksaan USG.
Tanyakan pada istri apa yang sedang dia rasa dan alami. Pelajari perkembangan janin Anda.
8. Bersiap, kehidupan seksual akan berubah. Menjadi ayah akan mengubah kehidupan seksual Anda. Sejak istri hamil, kehidupan seksual Anda sudah berubah. Suasana hati istri, kondisi kehamilannya, memengaruhi keinginan Anda untuk melakukan hubungan seks. Rasa khawatir menyakiti istri atau membahayakan kehamilan, Anda kerap menahan diri untuk tidak mengajak istri melakukan hubungan intim.
Seks setelah melahirkan akan butuh waktu – tidak secepat masa nifas selesai seperti yang dikatakan para dokter. Anda diharapkan untuk peka terhadap kondisi istri dengan berbagai rasa tidak nyaman pada vaginanya setelah melahirkan.
Selain itu juga soal jadwal menyusui yang tidak bisa dijadwalkan secara pasti, mengganti popok yang tidak hanya sekali semalam sehingga kurang tidur sebagai dampaknya. Itu semua dapat menurunkan minat istri dan Anda sendiri untuk melakukan hubungan seks.
Tetapi seks pascamelahirkan akan lebih baik. Anda akan terikat dengan cara yang tidak pernah Anda bayangkan sebelumnya, dan menjadi orang tua membuat pasangan menjadi lebih dekat.
9. Rayakan pencapaian. Meski acara baby shower atau tujuh bulanan fokus pada orang yang hamil, Anda, calon ayah juga menjadi bagian. Terlibat dalam acara itu sebagai MC misalnya, atau fotografer, akan membuat Anda menjadi bagian.
10. Perluas ruang Anda untuk persiapan. Menabung, menyiapkan kamar, mencari info mengasuh dan merawat bayi, dan masih banyak hal lain sangat diperlukan untuk menangani bayi baru. Mungkin Anda dapat menikmati menjadi bagian dari tugas-tugas, cari berbagai cara untuk teribat dengan bayi baru. Pelajari juga:
- cara memasang carseat di jok mobil
- siapkan asuransi
- ganti cat kamar Anda, letakkan sofa untuk istri menyusui
- kunjungi klinik laktasi bersama istri untuk belajar menyusui
- tanyakan pada bagian HRD di kantor Anda untuk rencana cuti
- siapkan tas berisi perlengkapan di RS bersalin
11. Bertindaklah sebagai juru bicara saat dibutuhkan. Pengalaman melahirkan bisa mengubah mood istri. Tidak ingin diganggu, atau ingin menyendiri. Bila ada teman atau sanak saudara yang ingin mengajak bicara lewat telepon, atau video call, minta persetujuan istri apakah ia mau melakukannya. Bila tidak, Anda harus bersiap menjawab.
12. Lindungi pasangan Anda. Tidak hanya dalam situasi keluarga. Ini juga berarti aktif bertanya untuk membuat perjanjian untuk periksa kehamilan. Juga ketika istri Anda memutuskan untuk kembali bekerja atau menunda kembali bekerja, Anda harus mendukung dan tidak memojokkan istri karena keputusannya.
Cermati bila ada gejala babyblues atau depresi postpartum, Anda harus siap membantu istri mendapatkan bantuan ahli. Anda adalah pendukung utama untuk kesehatan dan kesejahteraan istri dan anak.
13. Berbagi tanggung jawab. Tak hanya ketika istri hamil tetapi seterusnya sampai anak lahir dan membesarkannya. Sangat mudah bagi ayah pergi saat istri menyusui, karena merasa peran Anda tidak terlalu penting. Ini cara merawat bayi baru:
- Ganti popok tidak hanya siang hari tapi juga tengah malam
- Memandikan bayi
- Memberi waktu untuk bercengkerama dengan bayi
- Pilih lagu untuk diperdengarkan pada bayi
- Membantu istri menyusui dengan menyiapkan minuman dan makanan
- Selesaikan cucian baju dan perkakas bekas makan atau bekas memasak
14. Miliki rasa humor. Mengasuh anak itu ribet, berat dan membingungkan. Tapi juga menyenangkan dan ada hasilnya. Kunci untuk bisa melewatinya – pakah menyenangkan atau tidak – Anda harus bisa tertawa.
Saat Anda kurang tidur, banyak kesalahan dapat Anda lakukan tanpa sengaja. Anda harus bisa menertawakan diri sendiri.
15. Tidur. Istri Anda butuh tidur, Anda juga. Bayi juga. Banyak cara untuk bisa tidur dan itu butuh waktu untuk melatih Anda tidur nyenyak semenjak ada bayi. Tidurlah bergantian dengan istri. Saat bayi tidur, Anda dan istri juga bisa tidur. Pastikan seluruh anggota keluarga punya kesempatan untuk tidur.
16. Ketahui bahwa Anda sangat penting bagi bayi. Banyak fase dalam kehidupan si kecil yang Anda alami. Kadang-kadang Anda merasa tidak penting dan tidak terkoneksi. Tetapi Anda juga bisa merasa sangat berat ketika harus meninggalkan rumah untuk kembali bekerja.
Yakinlah, Anda akan mengalami masa-masa menyenangkan ketika bayi sudah bisa panggil ‘papa’ atau menggenggam jari ayah. Atau dia tersenyum saat Anda menyanyi. Kehadiran Anda dalam kehidupan anak adalah hadiah yang Anda berikan padanya dan pada diri Anda sendiri, setiap hari.
Imma Rachmani