Fenomena Self Harm pada Anak, Patut Diwaspadai ya, Bun!
Self harm, sebuah perilaku menyakiti diri sendiri, termasuk penyakit kejiwaan dan membutuhkan pertolongan ahli kejiwaan.... read more
Orang tua harus tangguh lebih dulu
Orang tua tangguh itu seperti apa? Dalam sebuah artikel yang dimuat di Greater Good Magazine, menyebut, orang tua yang tangguh adalah orang tua yang mampu mengatasi stress mengasuh anak dengan cara sehat, dan tetap bahagia dalam segala kondisi.
Orang tua yang tangguh adalah orang tua yang bisa mengendalikan emosinya, dan mampu memetakan masalah:
- Apakah ini macan betulan atau macan kertas? Masalah besar atau masalah sepele?
- Bagaimana harus merasakan masalah ini sekarang, besok dan minggu depan?
- Apakah kesulitan ini akan menetap atau hanya sementara.
Orang tua yang tangguh akan memberikan contoh ketangguhan itu pada anak, demikian pendapat Irma. Orang tua yang tangguh akan menjadi ‘raja tega’ untuk tidak selalu membantu anak saat menghadapi kesulitan.
Dalam bahasa Jerome, orang tua tangguh berperan menjadi scaffold dengan memberikan struktur, dukungan, dan dorongan. Ini semua akan memberikan landasan yang kuat bagi anak untuk berjuang, yaitu; rasa percaya diri, harga diri dan memiliki skill menyelesaikan masalah sendiri. Inilah peran Anda:
Memberikan dukungan empati dan kesungguhan. “Buat apa sih nangis?” Meremehkan perasaan anak bukan cara membuatnya tangguh. Memahami perasaannya dan memberi semangat bahwa ia dapat melalui kesulitan, itulah yang membuat anak akan kembali bangkit dari kegagalannya. Memberikan dukungan juga berarti ikut campur hanya saat dibutuhkan.
Memberi dorongan artinya memberikan dorongan dengan lembut pada anak untuk mau mencoba hal-hal baru dan berani menanggung risikonya. Ketika anak gagal, tanyakan ‘mengapa’ dan apa yang terjadi. Misalnya ketika anak jatuh dari sepeda, jangan langsung ditolong. Minta dia bangun, lalu tanya mengapa sampai jatuh. Membuat anak berdaya berarti memberinya pengetahuan yang benar dan salah, apa yang dapat dilakukan setelahnya. Kalau Anda tidak mendorong anak mengambil risiko, Anda mengajarnya takut dan bergantung.
Imma Rachmani
Self harm, sebuah perilaku menyakiti diri sendiri, termasuk penyakit kejiwaan dan membutuhkan pertolongan ahli kejiwaan.... read more
Ibu yang terobsesi pada dirinya sendiri atau narsistik bisa memengaruhi gaya kelekatan, percaya diri, hingga kesehatan mental anak yang diasuhnya.... read more
Senang, takut, schock, campur aduk persaan calon ayah. Ayah yang akan jadi sandaran anak, perlu buat persiapan yang mantap.... read more