Infertilitas Sekunder, Sulit Punya Anak Lagi
Ibu yang sudah pernah memilikIbu yang pernah memiliki anak juga berisiko mengalami infertilitas sekunder. ... read more
Bedak bayi sering digunakan untuk mencegah atau mengobati ruam popok di area alat kelamin maupun bokong bayi. Beberapa perempuan juga kadang menggunakan bubuk ini di sekitar organ intim untuk mengurangi bau alami vagina, sementara sebagian orang dewasa menggunakan bedak bayi untuk mengurangi gesekan pada kulit, misalnya di bagian selangkangan. Apakah penggunaan bedak bayi aman? Yuk, cari tahu di sini...
Kontroversi bedak bayi
Dilansir dari Healthline.com, lebih dari 6.600 tuntutan terhadap produsen bedak bayi Johnson & Johnson telah diajukan. Tuntutan hukum ini sebagian besar diajukan atas nama perempuan yang telah didiagnosis menderita kanker ovarium. Mereka mengklaim menderita kanker karena penggunaan talk (bedak halus) selama bertahun-tahun di alat kelamin mereka--begitu juga dengan kaum Adam.
Banyak penelitian ilmiah yang telah diterbitkan sejak tahun 1970-an mengenai pemakaian bedak bayi jangka panjang, salah satunya Trusted Source mengemukakan bahwa penggunaan jangka panjang bedak bayi berbasis talk pada alat kelamin perempuan dikaitkan dengan sedikit peningkatan risiko kanker ovarium.
Kekhawatiran lainnya adalah kontaminasi asbes pada kandungan bedak bayi. FYI, asbes adalah nama yang diberikan kepada enam mineral yang muncul secara alami di lingkungan sebagai kumpulan serat yang dapat dipisahkan menjadi benang tipis dan tahan lama yang dapat diaplikasikan di bidang komersial dan industri. Paparan asbes paling sering terjadi melalui penghirupan serbuk yang telah dikaitkan langsung dengan kanker.
Pada April 2018, juri Pengadilan Tinggi New Jersey mendapati Johnson & Johnson bersalah dengan tuduhan raksasa bedak bayi itu menjual produk talk yang terkontaminasi. Johnson & Johnson serta perusahaan bedak lainnya pun diperintahkan untuk membayar 37 juta dolar AS sebagai ganti rugi kepada penggugat, seorang pria bernama Stephen Lanzo. Stephen mengatakan dia mengembangkan mesothelioma, suatu bentuk kanker mematikan yang berhubungan dengan asbes, karena penggunaan bedak bayi Johnson & Johnson secara teratur sejak kelahirannya pada tahun 1972. Pihak Johnson & Johnson yakin bahwa bedak mereka tidak menyebabkan kanker dan menegaskan produk-produknya aman. Hal ini dibuktikan melalui hasil pengujian produk Johnson & Johnson yang menunjukkan produknya tidak mengandung asbes.
Bedak bayi Vs kanker ovarium
Di tahun 2018, Trusted Source mulai me-review dari lusinan makalah tentang penelitian ini, di sisi lain para ilmuwan menemukan hubungan yang lemah antara penggunaan genital talk dan kanker ovarium. Semakin banyak bedak bayi yang digunakan, semakin kuat hubungannya dengan kanker ovarium. Tetapi, secara keseluruhan, penggunaan bedak genital hanya lemah terkait dengan kanker ovarium. Jadi penggunaan genital bedak tidak dapat dianggap sebagai penyebab kanker ovarium. Berikut beberapa faktor risiko yang mungkin memengaruhi peluang seorang perempuan terkena kanker ovarium, di antaranya:
• Usia yang lebih tua
• Mutasi gen bawaan (BRCA 1 dan BRCA2)
• Sejarah keluarga
• Penggunaan terapi hormon jangka panjang
Dalam studi yang jauh lebih besar oleh Trusted Source, yang diterbitkan pada tahun 2014, para ilmuwan meneliti lebih dari 61.000 perempuan pascamenopause (mereka yang berisiko paling tinggi terkena kanker ovarium) yang belum didiagnosis menderita kanker lebih dari 12,4 tahun. Para ilmuwan melacak penggunaan bubuk bedak para perempuan dan apakah mereka mengembangkan kanker ovarium atau tidak. Sayangnya studi ini tidak menemukan hubungan antara penggunaan talk genital dan ovarium. Namun, lebih baik mencegah daripada mengobati, kan?
Ibu yang sudah pernah memilikIbu yang pernah memiliki anak juga berisiko mengalami infertilitas sekunder. ... read more
Tidak membahayakan janin, memang, tapi menimbulkan rasa sakit saat berhubungan intim.... read more
Anda yang berencana punya anak, sperma sehat adalah modal penting.... read more