Selain ibu, ayah memiliki peran penting di dalam pengasuhan balita. Kehadiran ayah bahkan dianggap sebagai sosok yang lebih menyenangkan saat bermain dibandingkan ibu. Menurut Naomi Soetikno, psikolog anak dan dosen Universitas Tarumanegara, terdapat empat poin yang harus dimiliki ayah dalam pengasuhan:
1. Structure
Ayah yang baik tentu memiliki visi agar rumah tangga nya tidak lemah. Maka ayah harus menjadi kepala keluarga yang tegas menerapkan aturan untuk anak-anaknya.
2. Warm
Tegas bukan berarti ayah kaku terhadap anak-anaknya. Dengan kehangatan yang dimiliki ayah, anak dapat merasakan bahwa ayah bisa menjadi tempatnya mencurahkan isi hati.
3. Accessibility
Ayah yang mudah diakses atau hadir dalam kehidupan anak (fisik dan mental) akan membuat anak merasa aman dan terlindungi walaupun ia tidak sedang bersama ayahnya.
4. Playing
Seorang ayah harus termotivasi untuk bermain bersama anak-anaknya. Hal ini akan membangun ikatan yang baik antara ayah dan juga balitanya.
Ayah yang bermain dengan anak usia 0-2 tahun, akan membantu perkembangan sensor motoriknya. Sedangkan pada usia 2-5 tahun akan membantu perkembangan logika mereka.
Ditambahkan Naomi, anak yang banyak bermain bersama ayahnya logika dalam berpikir akan lebih jalan, mereka lebih mudah bersosialisasi, sedangkan anak yang lebih lengket dengan ibunya akan menjadi anak yang lebih hangat disebabkan sifat ibu yang lebih "ngemong". Oleh sebab itu disarankan anak memiliki kedekatan dengan kedua orang tuanya. Interaksi yang intensif antara orangtua, khususnya ayah dengan anak akan menciptakan adanya keseimbangan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosi. Inilah yang menjadikannya yang hebat.