Banyak produk susu di pasaran yang menyertakan probiotik dalam produknya. Bahkan ada produk probiotik yang dijual. Lalu Bunda bingung, haruskah membeli produk itu untuk anak?
Si “bakteri baik”. Probiotik merupakan mikroorganisme yang memberikan efek positif bagi kesehatan dengan cara mengatur keseimbangan flora di dalam usus atau saluran pencernaan. Fungsinya antara lain menstimulasi pertumbuhan sel-sel usus yang sehat, melapisi dinding usus, menjaga proses metabolisme dan meningkatkan kekebalan tubuh. Tak heran bila probiotik mendapat predikat sebagai “bakteri baik”.
Ada dua macam bakteri dalam tubuh, ada yang disebut sebagai bakteri baik dan bakteri jahat. Bakteri yang masuk ke dalam kategori baik adalah Lactobacillus dan Bifidobacterium. Sedangkan Staphyloccus, Salmonella dan Enterobacter masuk ke dalam katergori bakteri jahat.
Probiotik bisa ditemukan di dalam susu, susu fermentasi (yoghurt), keju dan mentega. Namun, agar fungsi tersebut bisa optimal, ada syarat-syarat khusus yang harus terpenuhi. Bakteri itu harus mampu bertahan hidup selama dalam penyimpanan, waktu dikonsumsi dan sesampainya di saluran cerna.
Tidak semua bakteri bisa bertahan hidup sampai saluran cerna, karena kondisi asam dalam lambung bisa membunuh bakteri. Padahal, dalam usus harus ada bakteri baik dalam jumlah yang cukup, atau sekitar 106-108 koloni/ml. Selain itu, bakteri tersebut harus tidak patogenik atau tidak bersifat menimbulkan penyakit, dan tidak beracun.
Seiring kemajuan teknologi, probiotik kini bisa dibuat “setengah tidur”, atau disebut sebagai kondisi dorman. Dia akan kembali aktif ketika diseduh dengan air hangat atau suam-suam kuku. Dulu, konsumsi probiotik harus dalam keadaan dingin atau tidak panas, agar si “bakteri baik” tetap hidup. Dengan penemuan baru ini, jumlah probiotik hidup yang sampai ke dalam saluran pencernaan bisa dipertahankan. Keuntungan dari pengkondisian ini yaitu:
- Kultur bakteri akan stabil untuk jangka waktu lebih dari 15 bulan. - Tidak memerlukan lemari pendingin. - Penanganan dan pendistribusiannya lebih mudah.
Probiotik dan Prebiotik. Probiotik seringkali disandingkan dengan prebiotik. Keduanya memang saling mendukung satu sama lain. Probiotik sebagai “bakteri baik” yang hidup tentu membutuhkan makanan. Disinilah peran prebiotik, karena dia berfungsi sebagai bahan makanan mempunyai efek merangsang pertumbuhan probiotik.
Sumber prebiotik antara lain sayur-sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, gandum, bawang putih, dan madu. Pisang bahkan disebut-sebut sebagai sumber prebiotik terbesar.
Kondisi bakteri baik di dalam pencernaan anak usia 3 tahun tidak berbeda pada orang dewasa. Itu sebabnya anak usia ini sudah dapat mengonsumsi makanan keluarga. Manfaat probiotik untuk balita adalah:
- Meningkatkan imunitas. Di dalam organ pencernaan anak sudah ada bakteri baik. Mereka bertugas merangsang pertumbuhan sel usus yang sehat, melapisi dinding usus dan menjaga proses metabolisme tubuh serta imunitas.
- Menjaga suasana hati selalu baik. Keseimbangan flora usus akan menyehatkan bagian pencernaan. Probiotik berkaitan erat dengan bagian otak yang mengatur suasana hati. Itu sebabnya balita yang sehat organ pencernaannya, akan tumbuh lebih bahagia dan selalu gembira.
Untuk menjaga agar bakteri baik jumlahnya selalu seimbang, berikan makanan yang membahagiakannya. Penuhi kebutuhan makan anak dengan sayuran hijau, kacang-kacangan, madu, susu atau produk turunannya.
Apakah anak harus nyamil kacang? Tidak, bunda. Kacang-kacangan bisa Bunda masukkan ke dalam menu hariannya atau pada snacknya. Misalnya cup cake dengan taburan kacang kenari. Atau capcay dengan irisan kacang mede.
3 dari 10 anak Indonesia mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Kondisi ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga kesehatan anak saat bermain di luar.... read more