Acara menyikat gigi bisa menjadi ajang bermain yang menyenangkan bagi anak. Selain karena bisa meniru tingkah laku orang dewasa, ia dapat mencicipi rasa pasta gigi yang menarik. Saking doyannya, beberapa anak memperlakukan pasta gigi seperti camilan, yang bisa disantap kapan saja ia mau. Sebenarnya, sesekali menelan pasta gigi tidak apa-apa, Bunda. Tetapi, jika dilakukan terus-menerus, anak Anda bisa keracunan zat fluor karena konsumsi yang berlebihan. Apa saja yang perlu Anda perhatikan?
1. Sedikit saja cukup.
Sebenarnya bukan pasta gigi yang berperan membersihkan gigi anak, melainkan bulu sikat yang digerakkan ke sana-sini. Pasta gigi hanya digunakan untuk menambah minat anak menyikat gigi. Malah, terlalu banyak busa akibat pasta gigi bisa menghalangi pandangan Anda ketika sedang menyikat giginya. Karena itu, berikan sedikit saja (cukup seujung kuku) di atas sikat giginya, dan ratakan ke seluruh permukaan sikat.
2. Sembunyikan dari pandangan.
Tabung pasta gigi yang tergolek di kamar mandi adalah godaan besar bagi anak yang menyukai rasanya. Untuk menghindari si kecil diam-diam memanjat wastafel dan ngemil pasta gigi, simpanlah di tempat yang tak terjangkau dan tak terlihat. Keluarkan, hanya jika akan digunakan.
3. Jangan lupa kumur!
Kumur-kumur setelah menyikat gigi berguna membilas sisa-sisa makanan dan pasta gigi yang menempel pada gigi. Ajari anak cara berkumur yang benar. Jika ia belum bisa berkumur, menolak berkumur, atau bahkan mengisap bulu sikat gigi agar bisa merasakan sisa-sisa pasta gigi, lebih baik berhenti memberi ia pasta gigi. Pakai saja pembersih gusi dan gigi khusus bayi yang tersedia di apotik, atau cukup gunakan air ketika menyikat giginya.
3 dari 10 anak Indonesia mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Kondisi ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga kesehatan anak saat bermain di luar.... read more