Ada beberapa pendapat di masyarakat yang percaya bahwa imunitas anak akan lebih kebal dari hepatitis A jika terbiasa mengonsumsi makanan atau minuman dari tempat yang minim kebersihan. Benarkah? Foto Ilustrasi: Pexels
Hepatitis A merupakan infeksi virus yang menyerang sel hati dan menyebabkan peradangan hati. Penyakit ini bukan hanya menyerang orang dewasa namun juga anak-anak, dan sering dikaitkan dengan kebersihan. Seseorang dapat dengan mudah terkena hepatitis A karena makan dan minum dari sumber yang terkontaminasi hepatitis A.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, diperkirakan sekitar 20 juta orang menderita hepatitis di Indonesia.
World Health Organization (WHO) pun menyatakan hepatitis sebagai salah satu penyakit wajib diwaspadai negara-negara di dunia.
Benarkah anak suka jajan lebih kebal hepatitis?
Ada beberapa pendapat di masyarakat yang percaya bahwa imunitas anak akan lebih kebal dari hepatitis A jika terbiasa mengonsumsi makanan atau minuman dari tempat yang minim kebersihan. Benarkah?
Dalam webinar Hepatitis pada Anak yang diselenggarakan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) beberapa waktu lalu),
dr. Ade Rachmat Yudianto, Med Ped, SpA(K), dokter spesialis anak dan anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastrohepatologi IDAI, kekebalan tubuh anak memang dapat membantu proses penyembuhan dari penyakit infeksi. Namun, bukan berarti jajan sembarangan atau terkontaminasi kuman akan menjadi lebih kuat dalam menangkal penyakit.
"Ada beberapa keadaan yang harus kita antisipasi faktor risikonya, seperti risiko gangguan hati yang berat," ungkap Ade mengingatkan bahwa perilaku membiasakan anak jajan untuk membentuk kekebalan tubuh justru bersifat
gambling.
Gejala awal hepatitis
Anak dengan penyakit Hepatitis A akan mengalami gejala beberapa minggu setelah terpapar virus. Berikut beberapa gejala hepatitis A:
- Nyeri sendi dan otot
- Demam
- Mual dan muntah
- Perubahan warna feses dan urine jadi lebih gelap
- Mata berwarna kuning
- Nyeri pada kanan atas perut.
Jika warna mata dan kulit anak berwarna kuning, hal ini belum tentu disebabkan oleh virus hepatitis. Hepatitis sendiri karena adanya radang pada sel hati; enzim hati alanine aminotransferase menjadi dua kali lebih banyak dari kadar normal.
Jika anak mengalami gejala awal hepatitis namun mata anak berwarna tidak kuning, segera bawa anak ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lanjutan.
Jika anak sakit hepatitis A, lakukan ini!
Anak dengan penyakit hepatitis A memerlukan istirahat total. Sebisa mungkin hindari semua kegiatan berat,
bed rest, dan jaga nutrisi serta hidrasi anak. Berikan anak makanan bernutrisi baik dan perbanyak minum air putih.
Makanan berlemak juga tidak perlu dibatasi pada anak penderita hepatitis A. "Ada yang beranggapan jika hepatitis, anak tidak boleh makan lemak. Belum tentu. Lemak tidak perlu dibatasi," ujar Ade.
Penulis: Ghina Athaya
Baca juga:
Beda Enggak, Sih, Susu Anak Pakai Madu dengan Gula?
Balita Gondongan, Ini Cara Merawatnya
7 Tanda Balita Kelebihan Garam