Tak Ada Kenyangnya!

 

Pixabay


Usai makan siang, si kecil masih ngemil pisang goreng di atas meja. Tak lama ada tukang kue cubit dan dia minta dibelikan. Sorenya, si kecil kembali menyantap es krim hingga dua skop. Lalu di malam harinya, dia masih ngemil usai makan malam. Nafsu makan balita yang menggebu bisa saja terjadi pada setiap anak. Penyebabnya antara lain ia sedang mengeksplorasi rasa dan tekstur makanan serta memenuhi kebutuhan energi akibat geraknya yang lasak. Sejauh berat badannya berada pada kisaran normal, Anda yang menghadapi hal ini, tak perlu risau. Sebagai orang tua Anda dituntut untuk kreatif memenuhi kebutuhan si kecil yang sedang giat-giatnya ‘berwisata kuliner’ di atas meja makan dan di dalam kulkas.

Sediakan makanan sehat
Ketika anak merasa lapar, berikan makanan yang selalu bervariasi. Hindari makanan yang mengandung banyak lemak dan gula.

Ajarkan anak untuk menggigit makanan
Ajari anak menggigit makanan dan mengunyah pelan-pelan. Anak usia ini umumnya belum terlalu mahir soal teknis makanan. Dia akan terburu-buru memasukkan semua makanan ke dalam mulut.

Buat jadwal makan dan ngemil dengan teratur
Snack yang terjadwal akan menjaga asupan nutrisinya dan tidak menurunkan nafsu makan saat akan makan makanan utama.

Makan di tempat yang semestinya
Hindari makan sambil nonton TV atau sambil bermain. Makan di tempat yang semestinya akan melatih anak menikmati makanannya dan menghindari makan berlebihan.

Berikan  minum air  putih yang cukup setelah makan
Hindari memberi anak minuman bersoda, sirup atau jus buah kemasan. Terlalu banyak minum minuman manis bisa memicu obesitas.

Kenali apakah anak sungguh-sungguh lapar atau sedang dilanda bosan.
Ketika ia minta makan bukan pada waktunya atau waktu ngemil, ajak ia bermain, mendongeng atau bacakan buku untuknya. Kegiatan ini bisa melupakan rasa 'lapar semu'nya.

Perhatikan kurva pertumbuhannya pada BMI (Body Mass Index)
Jika ia tiba-tiba makan dua kali lebih banyak dari porsi biasanya dan lebih sering, konsultasikan dengan dokter anak Anda bila ada sesuatu yang menghkawatirkan.

Jangan menghukum melalui makanan
Misalnya, karena dia merengek minta mainan. Hukuman ini membuat anak takut dan selalu merasa lapar. Akhirnya, ia berusaha makan di setiap kesempatan.

Jadilah teladan untuk anak
Terapkan dulu disiplin makan sehat pada diri Anda. Anak akan meniru dengan sendirinya. Karena apa yang Anda makan, anak juga ingin memakannya. Baginya, Anda adalah guru.

Penuhi gizi seimbang
Gizi seimbang tetap dapat Anda berikan meski sedang tidak berada di rumah.  Bila anak menolak makanan yang Anda pilihkan, penuhi kebutuhannya nanti setelah tiba di rumah.

Tunda dorongan makan
Bila dia memaksa untuk ngemil di luar jam yang ditentukan, ajarkan ia untuk bersabar. Katakan padanya bahwa ia boleh makan jika sudah waktunya.

Berikan ia jenis makanan baru
In dilakukan untuk memperkaya eksplorasi rasanya. Jangan dulu putus asa menghadapi penolakan si kecil. Anda harus mencobanya berulang kali!

Usahakan agar si kecil tetap bergerak aktif
Pilihkan aktivitas yang menuntut gerak tubuh. Ajak anak bermain di halaman atau taman bermain. Hal ini juga akan mengurangi risiko kelebihan berat badan dan obesitas. (WIT)



Baca juga:
Bahaya Melewatkan Makan Siang
'Pengganjal' Perut Balita
Bubur Sumsum Buah Untuk Sariawan

 



Artikel Rekomendasi

post4