Tayangan Iklan Penyebab Gizi Buruk

 

 

Gizi buruk pada anak-anak di Indonesia masih menjadi persoalan penting yang harus diperhatikan.

Demikian disampaikan dalam diskusi media bersama Kementerian Kesehatan RI beberapa waktu lalu. Para orang tua perlu paham akan masalah ini dan tahu bagaimana cara mengatasinya dengan benar.

Kebutuhan gizi anak  terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan, sangat penting untuk menunjang tumbuh kembang serta perkembangan sistem imunnya. Karena itu, orang tua perlu memastikan kandungan gizi pada makanan yang dikonsumsi anak setiap hari sehingga ia tak mengalami kekurangan atau kelebihan gizi yang dapat berdampak pada kesehatannya di masa depan.

Menurut laporan dari Micronutrient Initiative Indonesia (MMI), kecukupan gizi masih menjadi PR besar pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat. Di satu sisi, gizi kurang-stunting masih tinggi (37%), tapi terdapat juga sebuah kondisi yang bertolak belakang, yaitu masalah gizi lebih.

Penyebab utamanya adalah pola makan (dietary intake), aktivitas fisik, dan adanya penyakit. “Adapun pengaruh tidak langsungnya adalah pendidikan, pengetahuan gizi, sosial ekonomi, dan akses terhadap pelayanan kesehatan,” ungkap Dr. Elvina Karyadi, MSc, PhD, Sp.GK, Direktur MMI.

Sementara, psikolog keluarga, Erfianne Suryani Cicilia, Psi (Vivi) mengungkapkan salah satu penyebab pola makan/konsumsi kurang baik adalah akibat tergiur iklan tanpa menyaringnya terlebih dahulu. Menurutnya, sebuah iklan dapat memengaruhi orang tua dalam mengambil kebijakan dalam memberikan gizi terbaik bagi anak dan keluarga.

“Orang tua tidak boleh lengah menyaring informasi yang bersumber dari meme, tulisan, video, maupun foto. Pelajari mana yang baik dan kurang baik untuk anak. Cermati kegunaannya, jangan menyamaratakan yang kelihatannya mirip, padahal memiliki manfaat yang berbeda bagi setiap anggota keluarga,” saran Vivi. (Gracia Danarti)


Baca Juga:
Waspada Dampak Berat Badan Berkurang Pada Anak 

 



Artikel Rekomendasi