Bukan cuma matematika yang punya rumus, menonton televisi untuk juga harus ada rumus yang benar.
- Jarak menonton televisi yang ideal: lima kali diagonal layar televisi. Misal, diagonal televisi 21 inci jaraknya 5 x 21 inci yaitu 105 inci atau 25,6 meter. Jadi, semakin besar ukuran diagonal layar televisi, maka jarak pandang terdekatnya bertambah jauh. Jarak pandang ini membuat mata menjadi relaks, lensa mata tidak perlu bekerja keras menangkap gambar. Bila lensa mata terus menerus bekerja keras, lensa mata menjadi cembung sehingga dikemudian hari butuh kacamata.
- Buat mata balita untuk sering berkedip agar tidak terjadi dry eye (mata kering). Ketika mata mengedip, kelenjar yang ebrada di kelopak mata akan memroduksi air mata yang penting untuk melindungi mata.
- Pasang lampu ruangan yang terang, minimal sama terangnya dengan cahaya yang keluar dari televisi. Jangan buat ruangan menjadi redup karena pupil bayi akan memaksa untuk membesar, akitbatnya menjadi cembung dan kelak butuh kacamata.
- Tidak sambil tiduran. Posisi tubuh miring memengaruhi posisi mata yang tidak fokus ke arah televisi, sehingga akan mengalami kerusakan mata pada jangka panjang.
Berapa lama boleh nonton? Seminimal mungkin! Pasalnya, anak usia sampai 2 tahun hanya mampu berkonsentrasi sekitar 7-15 menit. Kemudian matikan televisi dan alihkan dengan aktifitas lain yang seru dan membantu perkembangannya. Sebaiknya, tetapkan waktu menonton televisi untuk si buah hati, misalnya setelah mandi pagi. Meski masih bayi, ia sudah bisa diajarkan kebiasaan atau jadwal aktifitas.
Baca juga: Memilih Tontonan Anak Lindungi Anak Dari Bahaya Televisi Agar Televisi Memberi Pengaruh Positif