Saat anak memasuki usia sekolah, menulis merupakan keterampilan dasar yang harus dikuasai. Minimal ia menulis angka dan huruf. Banyak yang bisa dilakukan orang tua untuk meningkatkan kemampuan menulis pada anak. Salah satunya dengan mengajarkan teknik tracing dots atau menyambung titik-titik. Ini merupakan teknik membuat garis dengan cara menghubungkan satu titik ke titik lainnya hingga membentuk sebuah gambar atau bentuk.
Tracing dots sudah bisa Bunda ajarkan sejak usia si kecil 2 tahun, atau minimal saat ia sudah bisa memegang alat tulis. Ada banyak buku khusus tracing yang dijual di toko buku. Anda juga bisa mencari polanya di internet atau membuatnya sendiri. Pilih saja pola yang paling disukai si kecil. Lebih banyak ragamnya, dan yang pasti lebih irit!
Tracing dots memiliki banyak manfaat:
- Koordinasi tangan-mata. Saat menyelesaikan tracing dots, anak akan banyak membutuhkan kerjasama antara mata dan tangannya. Koordinasi bilateral terjadi ketika tangan kiri memegang kertas, mungkin ia akan mengubah posisinya aga gerakannya menarik garis lebih efisien.
- Keterampilan tulisan tangan. Rutin latihan tracing dots membiasakan anak memegang alat tulis dengan benar dan memahami besar tekanan yang dibutuhkan untuk menulis. Tangan mereka juga perlahan mampu membentuk suatu pola menggunakan pensil.
- Keterampilan motorik halus. Menguatkan otot tangan dan jari merupakan dasar yang dibutuhkan anak dalam persiapan menulis. Hal ini bisa ia dapatkan lewat berbagai aktivitas lain bermain plastisin, mewarnai, dan berlatih tracing dots.
- Konsentrasi dan percaya diri. Meskipun awalnya si kecil membutuhkan bantuan Anda untuk menyelesaikan latihannya, namun lama kelamaan ia akan mampu menyelesaikannya sendiri. Dari sinilah akan timbul rasa percaya diri bahwa mereka mampu melakukan banyak hal secara mandiri. Stimulasilah dengan pola yang disukainya, agar ia tak merasa bosan.
BERKEMBANG SESUAI USIA
Untuk meningkatkan manfaat dari tracing dots dan si kecil tidak stres dalam menjalani latihannya, sebaiknya soal latihan yang disuguhkan telah disesuaikan dengan usia mereka.
- Usia 2 tahun. Tahap pengenalan, mulailah dari pola yang sangat mudah, seperti garis lurus vertikal atau horizontal. Apabila garis yang dihasilkan berbelok-belok atau anak merasa lelah dan bosan, itu wajar jadi tak perlu dipaksa.
- Usia 3 tahun. Saatnya si kecil menerima tantangan baru dengan membuat pola siku dan lengkung, seperti zig-zag atau curved lines. Jika Bunda mau memberi pola yang berbentuk gambar, mulai dari satu bentuk dulu. Misalnya, buah apel, beruang, rumah, huruf, atau angka.
- Usia 4-5 tahun. Di tahap ini anak sudah mahir menarik garis dan melakukannya dengan rapi sesuai titik. Bunda bisa membuat tracing kalimat, seperti “Nama saya Lisa” atau “Nina suka makan roti”.