Bisakah Pneumonia Menyerang Bayi dan Anak-anak?

Pneumonia adalah kondisi saat seseorang mengalami infeksi pada kantung udara dalam paru-paru yang disebabkan oleh organisme seperti virus, jamur, maupun bakteri Streptococcus pneumoniae dan Mycoplasma pneumoniae.

Belakangan ini, pneumonia dikaitkan dengan isu virus corona yang tengah menjadi epidemi global. Mengutip dari tagar.id, Jumat, 13 Maret 2020, seorang pasien berusia 37 tahun meninggal dunia di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta karena menderita sakit pneumonia berat. Sebelumnya ia diduga terinfeksi virus corona.

Bayi dan anak kecil juga dapat terkena pneumonia dari virus syncytial respirasi (RSV). Gejala utama yang terlihat jika anak terkena pneumonia, yaitu batuk, mendadak demam tinggi, dan napas cepat. Ini karena kantung udara di paru-parunya dipenuhi cairan sehingga ia menghirup oksigen lebih banyak.

Baca juga: Mengobati Pneumonia pada Anak

Gejala lainnya, anak bisa tampak lesu, tak mau makan, denyut nadi lebih cepat, bibir atau kuku kebiruan, muntah, dan diare.

Jika Anda mendapati anak mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan ke dokter. Untuk mendiagnosis pneumonia, biasanya dokter akan memerhatikan bagaimana anak bernapas dan mendengarkan paru-parunya dengan stetoskop.

Kebanyakan pasien pneumonia tanpa komplikasi akan berangsur pulih dalam waktu satu minggu, meskipun batuk bisa berlangsung selama beberapa minggu.

Baca juga: Gangguan Pernapasan Ini Bisa Menyerang Bayi Baru

Cegah pneumonia pada anak dengan cara:
- Vaksinasi. Konsultasikan dengan dokter Anda.
- Praktikkan kebersihan pribadi. Cuci tangan anak sesering mungkin atau setiap kali diperlukan untuk mencegah penyebaran kuman.
- Jadikan rumah bebas asap rokok. Jika Anda atau pasangan merokok, lakukan di luar rumah saja. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar asap rokok di tempat tinggalnya, lebih sering sakit dan rentan terhadap pneumonia, infeksi saluran pernapasan atas, asma, dan infeksi telinga.

Sumber: Babycenter.org

Alika Rukhan