Kasus bayi terlahir dengan berat badan berlebih antara lain terlahir dengan berat badan (BB) 5 kilogram, bahkan ada yang mencapai di atas 8 kilogram!
Bayi yang terlahir dengan berat badan berlebih sering disebut sebagai bayi jumbo. Dikatakan "berlebih" jika si bayi lahir dengan BB minimal di atas 4,5 kilogram. Bayi jumbo disebabkan oleh diabetes gestasional yang muncul saat Ibu hamil. Pola makan Ibu selama hamil yang lebih banyak mengonsumsi makanan atau minuman tinggi karbohidrat dan gula, mempengaruhi berat badan bayi saat lahir.
Bayi jumbo memang tampak menggemaskan, namun berisiko mengalami berbagai penyakit. Salah satunya diabetes, yaitu kondisi kadar gula di dalam tubuh lebih tinggi dari normal. Dari data Kementerian Republik Indonesia, diprediksi jumlah penderita diabetes di Indonesia pada tahun 2030 akan mencapai 21,7 juta jiwa.
Jumlah penderita diabetes yang meningkat akan berdampak pada ekonomi negara. Mengapa? Karena, beban biaya serta hilangnya produktivitas akibat diabetes akan membuat negara mengalami kerugian yang besar. Ini tentu PR bagi setiap orang tua terutama yang memiliki bayi jumbo.
Agar bayi jumbo terhindar dari diabetes di usia dini, Anda dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :
Berikan MPASI rumahan sejak usia bayi 6 bulan. Ada banyak menu MPASI rumahan yang tersebar di dunia maya. Ini bisa menginspirasi Anda untuk membuatnya sendiri. Memang, menyiapkan MPASI rumahan membutuhkan waktu, namun untuk si buah hati yang terlahir jumbo sebaiknya hindari pemberian MPASI instan seduh.
Kurangi gula & garam selama masa MPASI. Biasanya si nenek atau pengasuh yang merasa tidak tega jika bayi Anda mengonsumsi MPASI tanpa gula dan garam. Alasannya, anak jadi tidak mengenal rasa. Bicarakan hal ini baik-baik dengan nenek atau pengasuh mengenai risiko jika bayi diberikan gula dan garam pada menu MPASI-nya.
Hindari pemberian penyedap rasa. Masih banyak orang berpendapat bahwa memberikan penyedap rasa pada makanan bayi tidak akan berpengaruh pada kesehatannya. Untuk menghindari berbagai risiko buruk di kemudian hari, hindari pemberian penyedap pada menu MPASI bayi.
Banyak konsumsi buah dan sayur bahkan saat masa MPASI sudah selesai. Tidak ada camilan yang lebih sehat dibandingkan buah dan sayuran.
Stimulasi bayi untuk senantiasa bergerak lincah. Bayi jumbo seringkali terlihat kurang bergerak disebabkan tubuhnya yang terlalu berat. Ibu harus selalu menstimulasi bayi agar selalu aktif bergerak. Berikan lahan yang lapang agar ia bisa merangkak lebih sering. Demikian pun ketika ia mulai belajar berjalan, ajak ia berjalan sesering mungkin.
“Seorang bayi yang terlahir jumbo dapat terhindar dari diabetes, asalkan selama masa pemberian makanan pendamping ASI (MPASI),
kurangi makanan yang manis-manis dan harus tetap menjaga makanan meskipun sudah lepas MPASI.”
Prof. Sidartawan Soegondo, MD, PdD, F.A.C.E
Ketua Persatuan Diabetes Indonesia dan Spesialis Endokrinologi terbaik di Indonesia
Yang terpenting, komunikasikan pada seluruh anggota keluarga dan pengasuh supaya selalu mendukung Anda dalam memberikan makanan yang sehat untuk si buah hati.
Maria Soraya Az Zahra