Polidaktili merupakan kelainan pertumbuhan jari sehingga jumlah jari pada tangan atau kaki lebih dari lima. Dikenal juga dengan nama hiperdaktili. Bila jumlah jarinya enam disebut seksdaktili, dan bila tujuh disebut heksadaktili. Polidaktili terjadi pada 1 dari 1.000 kelahiran.
Penyebabnya bisa karena kelainan genetika atau faktor keturunan, sehingga kelainan ini tidak dapat dilakukan pencegahan. Bentuknya bisa berupa gumpalan daging, jaringan lunak, atau sebuah jari lengkap dengan kuku dan ruas-ruas yang berfungsi normal. Tapi, umumnya hanya berupa tonjolan daging kecil atau gumpalan daging bertulang yang tumbuh di sisi luar ibu jari atau jari kelingking. Kelebihan jari pada sisi ibu jari lebih banyak daripada sisi jari kelingking.
Kelainan jari akibat kelainan genetika pada anak diantaranya
Cara mengatasi. Akan dilakukan operasi “pembuangan” jari yang berlebihan, terutama bila jari tersebut tidak berkembang dan tidak berfungsi normal. Bila jari berlebihan hanya berupa gumpalan daging, biasanya tidak mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak, tapi mungkin anak menjadi malu atau minder.
Tapi, bila disertai dengan gangguan lainnya, misalnya gigi rusak, kuku tidak terbentuk, kelainan pigmentasi pada retina, kelamin mengecil, atau retardasi mental, maka dapat mengganggu kualitas hidup anak.
Untuk itu, operasi dilakukan pada saat anak berumur antara 6 – 18 bulan, atau sebelum dia bersekolah agar tidak mengganggu perkembangan mental anak.
Lakukan! Merawat luka bekas operasi hingga sembuh. Misalnya, pemeriksaan rutin pada daerah bekas luka operasi untuk memantau proses penyembuhan dan mengganti perban secara rutin untuk menjaga kebersihan luka. Beri dukungan mental agar anak tidak rendah diri, termasuk menemani dia selama menjalani fisioterapi selama 1-3 bulan di bawah konsultasi dokter ortopedi, dan memantau bila terjadi gangguan tumbuh-kembang pada anak.