Sering Mandi Bikin Kulit Bayi Makin Lembut? Belum Tentu!

 

 
Ilustrasi memandikan bayi baru lahir. Foto: Pexels/ Vicki Yde

Kulit bayi dan anak-anak tentu lebih sensitif dari orang dewasa, demikian dikatakan dr. Attila Dewanti Poerboyo, Sp A (K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Neurologi RS Brawijaya Antasari Jakarta dalam acara Press Conference Cussons Baby Newborn New Formula beberapa waktu lalu. Attila juga menyebutkan bahwa kulit bayi baru lahir lima kali lebih sensitif dibandingkan kulit orang dewasa sehingga lebih rentan terkena iritasi maupun kering. 

Sebenarnya, sejak dalam kandungan bayi sudah memiliki lapisan lemak pada kulit mereka bernama vernix caseosa. Lapisan ini diproduksi oleh kelenjar sebasea (organ di kulit yang berperan mengeluarkan zat berminyak disebut sebum) untuk melindungi bayi dari keriput, menghangatkan tubuh, melembutkan kulit, dan melindungi bayi dari infeksi bakteri selama berada di dalam rahim.

Vernix caseosa memiliki tekstur mirip keju menutupi permukaan kulit janin sejak usia kehamilan menuju trimester akhir. Jumlah vernix caseosa di dalam kulit bayi akan berkurang seiring makin dekatnya waktu persalinan dan saat bayi lahir akan memiliki lapisan ini hingga dilahirkan. Namun seiring bertambahnya usia, lapisan ini akan berkurang.  
“Lambat laun, dalam beberapa saat,  vernix caseosa-nya akan hilang. Maka di situlah perlunya, orang tua memberi pelembap tambahan,” ujar dr. Attila.
 


Saat acara berlangsung, tim Cussons Baby Newborn juga memberikan uji coba tes setipeach newborn. Foto: Dok. Cussons

Sering mandi ternyata bukan jawabannya

Berbeda dengan orang dewasa yang harus rajin mandi agar kulit bersih dan sehat, kulit bayi baru lebih mudah menyerap sekaligus kehilangan kelembapan. Jika bayi dimandikan terlalu sering, kulit bayi akan lebih mudah kering seeta berujung pada ruam di berbagai permukaan kulit. 

Dilansir dari laman MayoClinic, ternyata bayi hanya membutuhkan 2-3 kali mandi setiap minggunya. Hal ini terus dilakukan sampai anak berusia satu tahun agar kulit anak tidak mudah kering. Waktu mandi bisa disesuaikan dari lima sampai sepuluh menit dengan air suam-suam kuku. 

Hati-hati dengan bahan Ini…

Ada beberapa pendapat, saat memandikan bayi sebenarnya tidak perlu menggunakan sabun. Namun jika Bunda dan Ayah merasa perlu untuk menggunakan sabun, pastikan sabun yang dipilih berbahan alami seperti, shea butter, minyak kelapa, dan kacang almon. 

Hindari penggunaan paraben dan pewangi sintetik karena dapat memicu alergi pada anak. Pastikan juga bahan dan produk yang digunakan juga sudah teruji klinis dan tidak mengakibatkan alergi atau hypoallergenic .

Kapan Anak Membutuhkan Pelembap Tambahan?

Faktanya, tidak semua bayi memerlukan pelembap tambahan. Dilansir dari laman Healthline, bayi baru lahir memiliki beberapa bagian kulit yang kering setelah beberapa minggu pulang ke rumah, dan ini merupakan hal yang normal. Bagian ini akan hilang dengan sendirinya tanpa memerlukan pelembap tambahan. 

Saat Bunda dan Ayah melihat adanya kulit yang kering bahkan mengelupas, tunggu sampai kulit tersebut sembuh seiring dengan sistem imun anak yang berkembang. Namun, ketika keadaan kulit anak makin parah, pelembap bisa menjadi solusi. Pastikan lagi jika bahan yang digunakan bebas pewangi tambahan dan alkohol yang dapat memicu iritasi lebih buruk. Jika keadaan kulit makin memburuk, bawa bayi ke dokter karena dapat menjadi salah satu gejala eksim atau penyakit kulit lainnya. 

Penulis: Ghina Athaya

Baca Juga:

5 Penyebab Ruam Popok pada Bayi dan Cara Mengatasinya
Perawatan Kulit Bayi yang Benar
Hadang Eksim Susu dengan Kebersihan
 

 


Topic

#kulitbayibarulahir #memandikanbayi #newborn



Artikel Rekomendasi