Meski belum  bisa bicara, bayi berusaha untuk berkomunikasi dan mengungkapkan kebutuhannya. Dia akan memberikan tanda-tanda untuk membantu Anda memahami. Karena dia tidak bisa berbicara, dia akan menggunakan gerakan, tangisan, dan teriakan/jeritan. 

Tetapi tangisan itu tidak semua sama. Ini panduan untuk memahami tangisan bayi agar bunda tepat menanggapi. 

1. Aku lapar

Dengarkan: menangis dengan nada rendah, ritmik dan berulang, dikombinasi dengan gerakan mulut mengisap atau memasukkan kepalan tangan ke mulut. 

Lakukan: Segera susui agar bayi tidak menangis terlalu lama dan lebih keras. Bayi yang kelelahan akan menyusu dengan mulut yang tidak latch on, sehingga banyak udara ikut tertelan yang akan membuatnya semakin rewel. 

Dengarkan: tangisan merintih, sengau, terus menerus dan semakin meningkat. Bayi minta istirahat atau tidur. Perhatikan tanda lain seperti menguap, mengusap mata atau menggosok telinga. 

Lakukan: Cek popoknya, biasanya sudah penuh. Tidurkan bayi segera dan selama dia suka. 

Dengarkan; tangisan rewel, memalingkan wajah atau tubuhnya dari sumber suara yang bising atau pemandangan yang terlalu merangsang inderawinya. 

Lakukan: bawa bayi menyingkir dari sumber suara dan  rangsangan visual. Bawa ke kamar yang tenang dengan white nose seperti suara kipas angin, detak jam, atau bunyi alam seperti gelombang laut, akan membuatnya rileks.


4. Bosan

Dengarkan: sebelum menangis bayi berusaha bicara dengan mengeluarkan bunyi-bunyi dari mulutnya untuk melakukan interaksi yang baik. Ini akan berubah menjadi rengekan ketika dia tidak mendapatkan respon yang dia harapkan. Kemudian dia mulai dengan tangisan marah dan merengek. 

Lakukan: angkat bayi, ajak dia bermain. 

5. Kolik

Dengarkan: ratapan atau jeritan yang intens, gelisah, disertai gerakan menarik lutut ke arah perutnya. Kolik biasa terjadi pada sore atau malam hari, dalam waktu yang berjam-jam. Kolik memuncak di usia 6 minggu, dan berakhir di usia 3 bulan. 

Lakukan: meski sangat sulit ditenangkan, coba cara ini. Letakkan bayi dalam posisi tengkurap di lengan bawah Anda, lalu tangan satunya mengusap-usap punggungnya. Atau tengkurapkan bayi di pangkuan Anda, usap-usap punggungnya. Bisa juga letakkan bayi pada posisi terlentang, dorong lututnya ke arah perut dengan harapan dapat mengeluarkan gas dari dalam perutnya. 

Dengarkan: rengekan lemah, lembut terdengar  sengau dengan nada rendah sepertinya bayi tidak bertenaga untuk menambah volume suaranya. Bila Anda mencurigai bayi sakit, waspadai gejala lanjutannya seperti demam, sembelit, ruam, atau muntah dan lain-lain yang tampak tidak biasa pada bayi. 

Lakukan: bayi kadang-kadang sakit, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tetap percaya pada insting Anda. Bila Anda yakin bayi sakit terutama bila berumur kurang dari 3 bulan,  cek suhu tubuhnya di atas 38 derajat Celsius, bawa ke dokter atau kontak dokter anak. 

Bagaimana kalau tidak menemukan alasan bayi menangis?

Ada bayi yang menangis tidak berkaitan dengan kebutuhan dasar. Sebesar 80 sampai 90 persen bayi menangis selama 15 menit sehari tanpa alasan. Lebih sering menangisnya terjadi di jam menjelang malam. Kemungkinan waktu ini adalah waktu yang sangat ramai di rumah . Bayi memroses semua rangsang di lingkungannya, dan bayi hanya ingin rileks. Menangis beberapa menit bahkan bisa membantu bayi tidur nyenyak. 

Tapi kalau tangisannya berlanjut, coba cek kembali mungkin rambutnya nyangkut di jarinya, ada benang dari bajunya yang menekan kulitnya sehingga membuatnya tidak nyaman. 

Bagamana belajar memahami tangis bayi?

Rasanya banyak yang harus dipikirkan, tetapi saat bayi menjadi komunikator yang efektif dan Anda semakin mahir dalam memahaminya, dia akan semakin jarang menangis. Dan akan lebih mudah dihibur saat menangis. Anda akan belajar mengidentifiasi arti tangisannya. Rutinitas yang berulang dapat membantu Anda memahami tangis bayi. Kalau bayi kenyang dan popoknya kering tapi masih menangis, mungkin dia hanya butuh dipeluk.