5 Cara Terbaik Membantu Bayi Belajar Berjalan
Anak mengerahkan seluruh energinya untuk belajar berjalan. Bantu ia agar gembira melaluinya... read more
Persiapannya sudah lama, sejak dia mulai merangkak dan merambat. Umur berapa bayi mulai berjalan, tidak sama pada setiap bayi.
Ada bayi yang aktif melompat-lompat di bassinetnya sambil berpegangan tepiannya di usia 8 bulan. Bahkan ada bayi yang siap loncat dari boks tidurnya sejak usia 9 bulan. Tapi, dia justru baru benar-benar bisa berjalan di usia 14 bulan.
Malah ada bayi yang senang diam di bassinetnya sambil bermain buku plastiknya, tahu-tahu bisa melangkah di usianya tepat 12 bulan. Setiap bayi memang unik ya Bunda. Jangan sedih kalau ada bayi lain yang sudah lancar berjalan di umur 11 bulan.
Berjalan merupakan prestasi bayi yang sangat ditunggu-tunggu. Sebentar lagi Anda akan sibuk memasang pengaman di berbagai bagian rumah. Dapur, anak tangga, meja, kamar mandi, adalah area yang harus aman untuk dijamah bayi.
Mungkin bunda bertanya-tanya, kalau anak lebih cepat bisa berjalan atau sebaliknya lebih lambat dari anak lain, apakah berkaitan dengan kecerdasan? Apakah kecepatan dan keterlambatan itu bisa meramalkan kondisi fisiknya di masa mendatang?
Ada riset lintas negara pada tahun 2015 yang menyebut bahwa ada korelasi antara kemampuan berjalan dengan kemajuan kemampuan bahasa pada masa bayi. Jangan sedih dulu bunda. Tidak ada kaitan antara lebih cepat bisa berjalan dengan menjadi sepintar Isaac Newton, atau bisa menajdi juara dunia tenis putri macam Serena Williams.
Faktanya, menurut riset di Swiss tahun 2013:
Anak-anak yang mulai berjalan lebih awal tidak memiliki skor yang baik dalam sebuah tes kecerdasan dan keterampilan motorik di antara usia 7 dan 18 tahun, dibandingkan dengan bayi-bayi yang tidak berjalan di usia yang lebih awal. Jadi, ada perbedaan yang luar biasa ketika bayi memutuskan untuk mondar-mandir di rentang usia 8 sampai 20 bulan.
Tonggak fisik yang berkaitan dengan berjalan biasanya dicapai di usia 1 tahun:
- Menarik diri dari posisi jongkok, berpegangan pada furnitur lalu berdiri.
- Berjalan sambil tetap berpegangan.
- Mencoba melangkah tanpa berpegangan.
- Berdiri dan melangkah tanpa berpegangan.
1. Menarik badan untuk berdiri
Ini tanda pertama bayi siap berjalan. Ini meningkatkan kekuatan otot dan koordinasi kaki bayi. Bayi sudah berkali-kali melakukan jongkok-berdiri dengan berpegangan tepian boksnya. Latihan ini mengkondisikan bayi untuk berdiri sendiri kemudian bergerak maju, lalu oleng dan jatuh. Anda dapat menyemangati bayi saat dia jongkok - berdiri, dengan megatakan “jongkok - naik!”
2. Menjadi pemberani
Bayi naik ke atas sofa, berdiri bersandar di sandaran sofa sambil tersenyum. Ini pertanda rasa percaya dirinya meningkat. Ini tentu membuat Anda waspada dan siap menangkap bila bayi tiba-tiba ingin melompat dari atas sofa. Meski berbahaya, ini sinyal baik bahwa bayi Anda percaya diri untuk mencoba hal baru.
3. Berjalan sambil memegang benda
Mungkin bayi berjalan sambil berpegangan pada meja, lalu kursi, dan apa saja yang bisa dijadikan pegangan, sampai seluruh ruang dijelajahi. Ini pertanda anak sedang belajar mengubah berat badan dan keseimbangan saat melangkah. Ini juga sebagai persiapan melangkah ke arah depan - cara berjalan yang sebenarnya.
Untuk mendorongnya terus berjalan, sediakan benda-benda yang cukup kuat untuk berpegangan dan untuk didorong. Berhati-hatilah dengan kursi plastik yang ringan, pot tanaman atau benda-benda yang tidak aman terpasang di dinding. Ini bisa saja jatuh berbarengan degan anak, yang menimbulkan cedera yang tidak disengaja.
4. Menangis, rewel dan mengubah pola tidur
Rewel dan tidur siang yang sangat lama, bisa menjadi pertanda bayi siap berdiri dan berjalan. Berjalan adalah tonggak pencapaian yang sering diikuti dengan lompatan perkembangan lainnya. Otak dan tubuh bayi bisa bekerja dua kali lipat, meninggalkan sifat bayinya yang tidak sabaran.
Pada fase ini tugas orang tua memang berat. Terkadang bayi bangun malam hari dan ingin diajak keluar kamar. Dia ingin berjalan dan melatih kemampuan berjalannya. Jangan dituruti, bunda dan ayah tetaplah tidur agar bayi paham bahwa malam hari adalah waktunya untuk tidur. Semua itu akan berlalu ketika anak benar-benar sudah mahir berjalan.
5. Berjalan menggunakan alat bantu
Bukan baby walker. Tapi berikan mainan dorong yang aman sesuai usianya. Alat bantu ini dapat mendorong anak untuk melangkah lebih cepat. Gerobak mainan anak, misalnya. Atau mainan musik yang beroda dan dapat didorong, bisa menjadi alat bantu. Gunakan kain selendang, bunda dan bayi masing-masing memegang satu ujungnya. Bunda berjalanlah di depan anak, agar dia mengikuti langkah Anda.
6. Berdiri sendiri
Perhatikan ekspresi wajahnya ketika dia berhasil berdiri tanpa berpegangan. Bahagia tapi sekaligus tegang. Bayi sudah mendapatkan keseimbangan dan stabilitas untuk berdiri sendiri. Dia sering mengambil ancang-ancang untuk berdiri lebih lebih lama, meningkatkan rasa percaya dirinya untuk melangkah tanpa berpegangan.
Jadikan momen ini peristiwa menyenangkan, hitunglah berapa detik bayi berhasil berdiri sendiri dan melangkahkan kaki sebelum jatuh. Untuk menyemangati anak belajar berjalan, lakukan ini:
- Beri pujian dengan bertepuk tangan, tertawa atau mencium bayi saat dia berhasil melangkah.
- Jatuh itu biasa dalam proses belajar berjalan. Berikan alas karet di area yang digunakan bayi untuk belajar berjalan.
- Berikan tantangan ketika bayi sudah dapat berjalan dengan lancar. Berikan permukaan yang tidak datar untuk dilalui oleh anak.
- Ulurkan tangan saat anak ingin berpegangan untuk memulai berdiri dan berjalan
Anak mengerahkan seluruh energinya untuk belajar berjalan. Bantu ia agar gembira melaluinya... read more
Mainan penting untuk merangsang dan mendukung tumbuh kembang bayi. Pilih sesuai tips berikut, agar manfaatnya maksimal. ... read more
Jangan terlalu banyak digendong atau disuruh duduk manis di stroller. Maksimalkan kemampuan gerak kasarnya agar dia semakin mandiri.... read more
Bayi bisa sariawan, cegah dengan cara ini.... read more
Lakukan ini agar mata si kecil selalu bersih... read more