Wanita ODAPUS kerap khawatir saat akan merencanakan kehamilan. Foto ilustrasi: Shutterstock
Bagi para ODAPUS (Orang Dengan Lupus), kehamilan adalah sesuatu yang perlu direncanakan dengan sangat matang. Bagi sebagian wanita pengidap lupus, efek hormon dan reaksi kekebalan tubuh yang terjadi dapat meningkatkan risiko keguguran terutama di trimester pertama.
Selain itu, dampak antibodi dan efek obat yang berlanjut pada janin juga perlu diantisipasi, agar tidak terjadi hal buruk pada janin dalam kandungan. Berikut hal-hal yang dianjurkan oleh para ahli kandungan juga dokter spesialis anak.
Program hamil setelah masa remisi
Centers for Disease Control and Prevention merekomendasikan agar wanita ODAPUS memulai program hamil setidaknya setelah berhasil bertahan 6 bulan dalam masa remisi; kondisi ketika hanya ada sedikit atau bahkan tidak adanya tanda-tanda penyakit lupus di dalam tubuh. Hal ini perlu diupayakan, untuk menurunkan risiko keguguran, kematian bayi saat lahir, dan penyakit serius lainnya pada ibu maupun bayi.
Rencana kehamilan dan antisipasi lupus pada bayi
Ibu dengan penyakit lupus sebaiknya merencanakan waktu terbaik untuk hamil. “Calon ibu bisa melakukan pemeriksaan kapan aktivitas penyakit lupus dalam tubuh sedang rendah,” ungkap
Dr. I Gusti Ayu Trisna Windiani, Sp.A(K), dokter spesialis anak sub spesialis alergi imunologi yang juga anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Alergi Imunologi IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), saat menjadi pembicara dalam Seminar Media IDAI bertema “Lupus pada Anak”.
Masih menurut Trisna, wanita penderita lupus perlu merencanakan kehamilan pada masa remisi, karena adanya risiko bayi menderita lupus neonatal akibat antibodi ibu yang masuk ke plasenta.
Hati-Hati Pilih Obat!
Selain pentingnya waktu tepat merencanakan kehamilan, ODAPUS yang sedang hamil juga harus berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan rutin. Konsultasikan dengan dokter jenis obat-obatan apa saja yang aman diminum pada masa kehamilan karena beberapa varian obat lupus dapat berdampak fatal bagi janin.
Juga perlu diingat, kandungan dari obat lupus dapat bertahan di dalam tubuh hingga beberapa bulan setelah masa konsumsi. Calon ibu ODAPUS pun diwajibkan berhenti atau mengganti obat-obatan rutinnya, minimal 3 bulan sebelum menjalani program kehamilan.
Dengan disiplin diri dan pengawasan dokter, kehamilan bagi wanita ODAPUS diharapkan dapat minim risiko selama kehamilan.
Penulis :Ghina Athaya
Baca Juga:
Begini Tanggapan IDAI Soal ASI yang Dikeringkan
Plastik Bisa Sebabkan Kelahiran Prematur?
Demam Saat Hamil, Apakah Berbahaya?