Sebelum hari H persalinan, dokter biasanya akan berupaya mengembalikan posisi janin sungsang menjadi normal. Begini caranya....
Sebelum dilakukan tindakan medis, Dr. dr. Dwiyana Ocviyanti, SpOG, POGI JAYA, FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, menyarankan untuk melakukan gerakan-gerakan berikut:
Sujud-menungging (knee-chest) sebanyak 5 kali sehari selama 15 menit.
Tidur atau berbaring diusahakan dalam posisi miring ke kiri.
Berbaring telentang dan mengganjal panggul dengan bantal. Kemudian, miringkan badan ke kiri, lalu ke kanan. Lakukan masing-masing selama 10-15 menit, sedikitnya tiga kali sehari. Latihan ini bagus dilakukan saat janin Anda aktif.
Tindakan External Cephalic Version (ECV)
Bila sudah masuk minggu ke 34-37, janin belum juga berada dalam posisi normal, dokter akan melakukan tindakan External Cephalic Version (ECV) yaitu usaha untuk memutar janin dari luar dinding perut ibu. Tindakan ECV biasanya dilakukan pada usia kehamilan 36-37 minggu. Tetapi, tidak semua ECV dapat dilakukan. Menurut dr. Eric Kasmara, Sp. OG, dari RS Pondok Indah - Puri Indah, Jakarta, ECV tidak dapat dilakukan pada beberapa kasus, seperti:
Selaput ketuban telah pecah.
Jumlah air ketuban sedikit.
Mengalami masalah kelainan jantung.
Mengalami plasenta previa atau ari-ari yang menutup serviks.
Kepala janin terlalu mendongak.
Hamil janin kembar.
Bentuk rahim yang tidak normal.
Bila ada risiko terjadi robekan pada rahim dan perut bekas operasi caesar sebelumnya.
Bila prosedur ECV tidak berhasil, maka akan disarankan untuk melakukan operasi caesar. Tindakan ini bertujuan untuk mengurangi risiko pada saat persalinan. Operasi caesar dapat dilakukan segera apabila mengalami komplikasi. (DES)
Di seluruh dunia kehamilan kembar akan terus meningkat. Penyebabnya, kehamilan yang dibantu secara medis atau medically assisted reproduction (MAR).... read more