Mimpi-mimpi Ibu Hamil
Kenapa sih, ibu hamil mimpinya aneh-aneh?... read more
"Bunda, siapa yang pernah mengalami baby blues?" Ketika pertanyaan ini dilempar ke WAG Ayahbunda, 4 orang ibu menyatakan dirinya pernah mengalami. Dua orang ibu mengatakan, proses melahirkan lewat bedah sesar yang menyakitkan, memicu perasaan tidak berdaya. Seorang ibu mengatakan karena dibombardir oleh info-info yang tidak ilmiah alias mitos, dan seorang ibu mengalami baby blues karena dipicu oleh kesendiriannya dalam mengasuh bayi karena jauh dari keluarga.
Secara umum, baby blues dipicu oleh ondisi hormonal ibu yang berubah drastis dan begitu cepat, yang bagi beberapa orang ikut memengaruhi kondisi berpikirnya.
Berbahayakah kondisi ini? Beberapa ahli menyebut, baby blues adalah kondisi ringan tetapi akan menjadi semakin parah, berubah menjadi depresi bila tidak diatasi. Sayangnya tidak sedikit ibu yang tidak menyadari saat itu ia mengalami baby blues.
Ini gejala baby blues
- Kehilangan napsu makan.
- Sering menangis.
- Merasa khawatir tidak dapat mengurus bayi.
- Mood mudah berubah dari senang kemudian sedih.
- Sulit tidur.
- Bingung dengan tugas perawatan anak.
- Sulit konsentrasi dan membuat keputusan.
Tidak mudah menentukan penyebab baby blues, tetapi secara fisiolog dapat dijelaskan bahwa terjadi perubahan hormon yang sangat cepat. Perubahan hormon ini memang harus terjadi supaya ibu segera dapat mengasuh anak.
Pemicu baby blues lainnya adalah:
- Proses melahirkan yang penuh perjuangan seperti melalui proses sulit, serta rasa sakit setelah melahirkan akibat operasi sesar. Belum pulih sepenuhnya dari rasa sakit yang mendera, ibu harus pulang ke rumah untuk merawat bayinya.
- Kaget dan merasa bersalah melihat bayinya.
- Berjuang untuk bisa menyusui.
- Takut terjadi perubahan pada kehidupan romantis dengan pasangan.
Beda dengan baby blues, depresi pascabersalin (post partum depression) berlangsungya lebih lama, yaitu lebih dari 2 minggu. Pada Ppd, ibu tidak punya rasa lapar, lebih sering menangis, tidak ingin merawat bayinya, dan ada pikiran untuk bunuh diri. Bila baby blues bisa diatasi sendiri atau dengan bantuan tanpa obat, Ppd diatasi dengan pengobatan.
Mengenali kondisi emosi setelah melahirkan sangat penting bagi para ibu pascabersalin. Begitu merasakan ada yang tidak beres pada emosinya, ibu sebaiknya mencari bantuan - terutama dari orang terdekat seperti suami. Ini beberapa cara mengatasi baby blues:
1. Menangislah saat ingin menangis. Tak perlu menyangkal dengan menyebut diri ‘lebay’ atau ‘lagi sensitif aja’. Tetapi begitu kesedihan Ana hilang, cari sesuatu yang bisa menghibur, sesederhana ‘joke receh’.
2. Penuhi kebutuhan cairan. Ada riset menyebut, kekurangan cairan dapat memicu masalah emosi. Ibu menyusui kehilangan banyak cairan, maka penuhi kebutuhan cairan.
3. Sempatkan mengisi perut. Ibu baru sangat sibuk, makan sering menjadi prioritas ke sekian. Sediakan camilan, jangan biarkan perut kosong. Kekurangan energi dan gula darah dapat memperburuk suasana hati.
4. Minta bantuan, jangan dikerjakan sendiri. Mengatasi bayi baru yang rewel, yang setiap saat minta menyusu sementara mengingat cucian menumpuk, piring bekas makan belum dicuci, bisa membuat ibu tak henti kelelahan. Minta bantuan suami atau mencari ART harian bila Anda tidak menyediakan tempat untuk tinggal.
5. Manjakan diri sendiri, seperti nonton video, panggil orang ke rumah untuk perawatan pascabersalin.
6. Keluarlah dari rumah. Hirup udara segar di luar dapat mengubah pikiran bunda. Ajak bayi jalan-jalan sejenak di luar rumah.
Kenapa sih, ibu hamil mimpinya aneh-aneh?... read more
Mengapa banyak ibu melahirkan malama hari?... read more
Sekitar 10% calon ibu mengalami depresi antenatal, terutama mendekati masa bersalin. Hubungi psikolog bila Anda mengalami beberapa hal ini, agar cepat mendapat bantuan. Karena depresi bisa membahayaka... read more