Foto: Pixabay
Tubuh Anda mengalami perubahan luar biasa selama masa kehamilan. Maklum, janin yang terus bertumbuh di dalam perut ‘memaksa’ perubahan tersebut. Setelah melahirkan pun akan terjadi perubahan lagi pada tubuh Bunda. Dokter Kebidanan dan Kandungan, Dr Rafik Mia, dari Klinik Genesis di Johannesburg merinci kondisi tubuh perempuan yang mengalami perubahan setelah melahirkan seperti dilansir oleh www.livingandloving.co.za. FYI, beberapa perubahan ini bersifat permanen!
1. Perubahan payudara
- Payudara Anda menjadi kencang dan agak lunak sekitar 48 jam hingga 72 jam setelah melahirkan. Puting Anda juga menjadi lebih besar.
- Jaringan payudara tidak kembali ke kondisi semula setelah kelahiran, tetapi payudara Anda bisa menjadi lebih kecil setelah si kecil disapih.
2. Stretch mark
Sebagian besar perempuan mengalami stretch mark selama kehamilan—baik di perut, payudara, paha, bokong, atau keempatnya. Setelah melahirkan stretch mark ini akan memudar, tetapi mungkin tidak hilang sepenuhnya. Penggunaan krim dan minyak saat kehamilan dan setelah melahirkan dapat meminimalisasi munculnya stretch mark.
3. Pembuluh darah bengkak
- Varises atau pembengkakan pembuluh darah cenderung membaik setelah Anda melahirkan—umumnya butuh waktu sekitar 3-4 bulan dan kadang lebih lama.
- Jumlah varises cenderung menyusut seperti sebelum Bunda hamil, kecuali pada mereka yang mengalami kehamilan lebih dari sekali, punya riwayat keluarga varises, kelebihan berat badan, serta sering berdiri untuk jangka waktu lama.
4. Kaki bengkak
- Pembengkakan pada kaki akan hilang dengan sendirinya dalam waktu seminggu setelah melahirkan. Pasalnya, tubuh Anda sudah menghilangkan cadangan kelebihan cairan selama kehamilan melalui urine yang terasa keluar lebih banyak dari biasanya.
- Jika pembengkakan tidak sembuh lebih dari seminggu, sebaiknya Bunda menghubungi dokter kandungan. Mungkin ada faktor penyebab lainnya, seperti tekanan darah tinggi atau trombosis vena dalam. Jika pembengkakan terbatas pada satu kaki kemungkinan disebabkan oleh kardiomiopati postpartum (dilatasi jantung).
5. Sakit punggung
- Selama kehamilan, rahim akan meregang, melemahkan otot-otot perut, serta mengubah postur Anda sehingga punggung pun menjadi tegang. Adanya penambahan berat badan selama kehamilan membuat otot dan sendi bekerja lebih keras. Sementara perubahan hormon saat kehamilan dapat melonggarkan sendi dan ligamen yang menempel pada tulang panggul ke tulang belakang Anda. Perubahan ini membutuhkan waktu agar kembali ke posisi semula. Oleh karena itu, Anda kemungkinan akan mengalami sakit punggung sampai otot menguat dan sendi tidak lagi longgar. Sakit punggung juga muncul bila menjalani persalinan yang lama atau sulit.
- Selama persalinan, ada kemungkinan Anda menggerakkan otot yang biasanya tidak pernah digunakan sehingga efeknya akan terasa selama beberapa waktu. Jika menggunakan epidural, Anda mungkin merasakan sakit di tempat suntikan selama beberapa hari setelah melahirkan, tapi tidak menyebabkan sakit punggung.
- Nyeri punggung biasanya sembuh dalam beberapa bulan setelah melahirkan, meskipun beberapa perempuan bisa mengalaminya lebih lama. Perempuan yang mengalami sakit punggung sebelum atau selama kehamilan cenderung mengalami nyeri punggung berkelanjutan setelah kehamilan, terutama jika rasa sakitnya parah dan relatif dimulai sejak awal kehamilan.
6. Rambut rontok
- Selama kehamilan, perubahan kadar hormon menyebabkan rambut berada dalam fase istirahat panjang sehingga Anda kehilangan sedikit rambut setiap harinya. Perhatikan bahwa rambut Anda tampak lebih tebal dari biasanya selama kehamilan.
- Setelah melahirkan dan hormon-hormon kembali berfungsi normal (sekitar 12 minggu setelah melahirkan), maka dimulailah fase kerontokan rambut. Jika normalnya Anda kehilangan sekitar 100-125 helai rambut dalam sehari, setelah melahirkan Anda mungkin kehilangan sekitar 500 rambut sehari. Keindahan mahkota Bunda akan kembali normal dalam waktu enam bulan setelah melahirkan.
7. Perubahan vagina setelah lahir
- Selama kehamilan, dasar panggul dan otot-otot vagina kehilangan kekuatannya (alias mengendur) yang memungkinkan terjadinya persalinan. Nah, pada persalinan alami, terutama jika dibantu dengan episiotomi, dapat memperburuk kondisi vagina.
- Setelah melahirkan, vagina Anda tetap meregang dan mungkin bengkak serta memar. Selama beberapa hari berikutnya, pembengkakan mulai turun, dan otot vagina kembali mengencang. Dalam beberapa minggu ke depan, secara bertahap bentuknya akan mengecil, meskipun mungkin tetap sedikit lebih lebar dari sebelumnya. Melakukan latihan Kegel secara teratur dapat membantu mengembalikan tonus otot. Ini penting terutama jika Anda sudah menjalani lebih dari satu kelahiran alami, atau jika Anda menjalani persalinan yang sulit seperti kondisi bayi besar atau riwayat keluarga dengan prolaps genital.