Ilustrasi bayi divaksinasi rotavirus. Dok. Freepik
Diare hingga saat ini masih menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian tertinggi pada bayi di Indonesia. Data dari
Indonesian Rotavirus Surveillance Network (IRSN) tahun 2017 dilansir dari sehatnegriku.kemkes, sekitar 45% kasus rawat inap pada balita disebabkan oleh diare cair akut yang disebabkan rotavirus. Sekitar 9,8% kematian bayi di bawah 12 bulan dan 4,55 kematian pada balita usia 12-59 bulan di Indonesia juga disebabkan oleh diare.
Demi menurunkan risiko diare pada anak-anak Indonesia akibat infeksi rotavirus, jelang hari Kemerdekaan, tepatnya 15 Agustus besok, akan dilakukan imunisasi tetes rotavirus (RV) di Sulawesi Selatan.
“Sasaran pemberian imunisasi RV dimulai paling cepat pada anak usia 2 bulan (atau bayi yang dilahirkan pada tanggal 16 Mei) yang akan diberikan sebanyak 3 dosis dengan jarak 4 minggu antar dosis, dan imunisasi RV dosis terakhir diberikan pada bayi usia 6 bulan 29 hari,” ujar
dr. Muhammad Syahril, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam keterangan pers yang diunggah di laman sehatnegriku.kemkes.
Penularan rotavirus sangat mudah
Rotavirus merupakan penyebab diare pada anak di bawah 5 tahun yang paling menular. Biasanya menular melalui kontak tangan ke mulut yang terkontaminasi kotoran penderita.
Mengingat penyebaran penyakit ini disebabkan oleh kontaminasi kotoran dari tangan ke mulut, sangat disarankan para orang tua, orang dewasa dan anak-anak yang sudah bisa mencuci tangan, selalu menjaga PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).
Bisa tidak menunjukkan gejala
Pada beberapa kasus, rotavirus tidak langsung menunjukkan gejala. Rotavirus bisa saja sudah terdapat dalam kotoran penderita, saat 2 hari sebelum gejala muncul. Atau bisa juga, virus masih terdapat dalam kotoran penderita dalam 10 hari setelah gejala mereda.
WHO (world health organization) merekomendasikan semua negara dapat memberikan vaksin rotavirus untuk bayi berusia 2, 4 dan 6 bulan. Penelitian menunjukkan bahwa vaksin RV dapat menyelamatkan ribuan anak dari infeksi rotavirus setiap tahun. Namun untuk anak-anak dengan riwayat intususepsi (usus terlipat dan menyusup ke usus lainnya) tidak disarankan mendapatkan vaksin ini.
Gejala-gejala diare akibat rotavirus
Biasanya didahului dengan gejala demam dan muntah-muntah. Lalu dalam 3 hingga 7 hari diikuti dengan gejala diare berair. Infeksi virus ini juga menyebabkan sakit perut yang cukup mengganggu.
Waspadai jika menemukan gejala sebagai berikut:
- Diare berlangsung lebih dari 24 jam
- Muntah terlalu sering
- Kotoran berwarna gelap, kehitaman, disertai darah atau pun nanah
- Anak demam 38,9 C ke atas
- Anak rewel, lemas atau kesakitan
- Anak menunjukkan gejala-gejala dehidrasi, seperti; mulut kering, menangis tanpa air mata, BAK (buang air kecil) kurang, tidur tidak tenang atau tidak responsif
Jika menemukan gejala-gejala di atas, segera bawa bayi Anda ke dokter.
Baca Juga:
Ini lho, Mengapa Ibu Hamil Perlu Cermati Pertambahan Berat Badan
Perawatan Kulit Bayi yang Benar
Balita Gondongan, Ini Cara Merawatnya