3 Masalah Memompa ASI yang Harus Diperhatikan Ibu Baru

 


Foto: Unsplash/Rainier Ridao

 

Menyambut kelahiran si kecil adalah peristiwa yang membahagiakan sekaligus menambah kadar stres. Bunda bahagia karena memiliki bayi yang merupakan citra diri Anda dan pasangan, tetapi di sisi lain pusing memikirkan stok ASI untuk si kecil. Tenang, semua ibu biasanya mengalami masalah yang sama, kok. Berikut tiga masalah memompa ASI yang sering dialami ibu baru.

 

Jika memompa itu menyakitkan...
Mungkin ada yang salah pada alat atau cara Bunda memompa ASI. Ya, pemompaan ASI seharusnya tidak menyakitkan. Begini cara memastikannya:
-Menggunakan ukuran flensa yang benar. Bagaimana cara mengetahui ukurannya tepat? Puting harus dipusatkan di terowongan flensa payudara (pelindung payudara) dan bergerak bebas selama pemompaan tanpa terlalu banyak areola terisap ke dalam terowongan.

-
Periksa daya isap pompa. Pastikan tidak terlalu kuat karena dapat menyebabkan rasa sakit. Fakta lain yang harus diingat adalah pengaturan daya isap tertinggi tidak selalu menghasilkan susu terbanyak, bahkan terkadang justru memperlambat aliran ASI. Sebaiknya pilih tingkat isapan pompa yang masih terasa nyaman bagi Anda.

-Rawat puting. Ambil langkah-langkah untuk mencegah (atau menyembuhkan) puting yang sakit, pecah, atau melepuh. Pasalnya puting yang sakit akan membuat pemompaan terasa sangat menyakitkan.

 

Jika pompa ASI dan aksesorinya di luar bujet...
Bunda bisa menyewa pompa dari rumah sakit, misalnya, dengan biaya sekitar Rp 900 ribu per bulan (tidak termasuk tabung, flensa, dan botol penyimpan ASI). Membeli pompa listrik standar memang dapat menguras tabungan antara Rp2.250.000 - Rp4.500.000, sementara pompa yang berkualitas berada di harga teratas.

Jika belum punya bujet, Anda bisa meminjam pompa listrik milik teman atau sahabat yang sudah tidak lagi membutuhkannya. Alternatif lain yaitu memeras ASI tanpa alat, alias menggunakan tangan sendiri untuk mengeluarkan ASI ke dalam botol dan simpan di freezer seperti biasa.

 

Jika bayi Anda tidak menyukai botolnya...
Anda mungkin menghasilkan ASI berlimpah saat jauh dari si kecil, tetapi tidak ada gunanya jika bayi Anda tidak nyaman meminum ASI menggunakan botol. Meski demikian, jangan hentikan kegiatan memompa ASI secara rutin. Pada waktunya bila bayi lapar maka dia akan belajar mengambil botol dan meminum ASI perah. Selain itu, Anda juga dapat mencoba berbagai jenis botol hingga menemukan botol yang disukai oleh si kecil.

Coba sesuaikan juga ukuran nipple-flow dari dot yang dipakai. Mungkin bayi merasa tidak nyaman dengan dot yang memiliki aliran ASI terlalu deras saat meminum dari botol. Sebaliknya dot dengan aliran yang sedikit mungkin juga membuat bayi frustrasi karena harus bekerja terlalu keras untuk mendapatkan susu.

Trik lain, saat Bunda pergi dalam waktu singkat, maka silakan menyusui tepat sebelum Anda pergi dan segera setelah kembali ke rumah. Dengan demikian bayi dapat bertahan tidak menyusu lewat botol. Saat Anda tidak di rumah, minta pasangan atau pengasuh memakai baju hangat Anda yang bisa disentuh dan dibaui bayi pada saat menyusu dari botol. Aroma Bunda akan mendorong si kecil untuk minum dengan tenang.

 

 

PRIMA SOERATNO

 

Baca juga:
Dukung Pekan ASI Sedunia Demi Kesehatan Bayi
5 Posisi Menyusui Nyaman untuk Bayi dan Bunda

 

 


Topic

#bahagiamenyusui