Sudahkah Anak Aman Berinternet? Ajarkan 3 Tips dari Google Yuk!

 

Foto ilustrasi (Freepik)

Seberapa besar Bunda menaruh perhatian terhadap keamanan anak saat menggunakan internet? 

Tahukah Bunda, aman berinternet bagi anak merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan? Setiap orang tua sudah semestinya memahami maksud keamanan berinternet pada anak. 

Karena internet atau yang juga sering diistilahkan sebagai dunia maya, tidak hanya berisi hal-hal yang indah semata - seperti materi belajar, permainan, video lucu, barang belanjaan, tetapi di internet juga ada penjahat siber yang mencari korban, misalnya predator online, pencuri data, penyebar berita bohong, hingga warganet yang berkomentar penuh caci-maki. 

Saking pentingnya untuk memastikan keamanan dalam berinternet, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika telah meluncurkan program Internet Sehat dan Aman (INSAN) yang mendorong etika berinternet sehat dan aman bagi seluruh masyarakat. 

Bukan hanya di Indonesia, kampanye aman berinternet juga berlaku secara global. Salah satu aktivasinya melalui Hari Internet Aman Sedunia yang diperingati tiap 10 Februari. 

Bantu Anak Aman di Internet
Di masa pandemi Covid-19, keseharian anak-anak menjadi lebih dekat dengan internet. Mulai dari belajar, sekolah, hingga bermain, sebagian besar dilakukan secara online. Karena itu, inilah masanya bagi orang tua untuk mengajarkan atau meningkatkan kebiasaan berinternet yang aman pada anak. 

Online Safety Education Lead dari Google, Lucian Teo, bertepatan dengan momen Hari Internet Aman Sedunia memberikan beberapa tip kepada para orang tua mengenai aman berinternet pada anak. 

"Saya adalah bagian dari tim Google yang bertugas untuk mengajarkan kebiasaan online yang aman kepada semua kalangan. Keamanan digital keluarga selalu menjadi kekhawatiran orang tua, dan saat ini hal tersebut semakin penting untuk diperhatikan setelah sekolah online menjadi cara belajar-mengajar yang utama," Lucian Teo dalam keterangan tertulis dari Google dikutip Ayahbunda, 9 Februari 2021. 

Lucian menambahkan, "Sebagai ayah dari tiga anak yang menggunakan internet dengan cara bermacam-macam, saya sendiri paham bahwa menanamkan kebiasaan yang aman tidaklah mudah. Maka pada Hari Internet Aman Sedunia ini, saya ingin membagikan beberapa tips untuk mengatasi tiga kekhawatiran terbesar orang tua mengenai keamanan anak di dunia maya."

 
Foto ilustrasi (Freepik)


1. Lindungi identitas digital mereka
Lucian menjelaskan bahwa Google telah bekerja sama dengan tim Trust and Safety Research untuk melakukan survei terhadap para orang tua di seluruh kawasan Asia-Pasifik (Australia, Hong Kong, India, Indonesia, dan lainnya) dan Amerika Latin (Argentina, Kolombia, Brasil, dan Meksiko). 

"Privasi dan keamanan informasi anak-anak adalah kekhawatiran terbesar orang tua yang kami survei. Mereka mengaku cemas dengan risiko penipuan atau peretasan terhadap akun anak," tulis Lucian. 

Berikut beberapa cara mudah untuk melindungi informasi anak Anda:
- Ajari anak cara untuk membuat sandi yang kuat dan tidak mudah ditebak. Hindari sandi sederhana yang menggunakan nama, tanggal lahir, atau bahkan karakter kartun favorit.

- Sebaiknya selalu gunakan platform yang sudah punya reputasi baik terkait keamanan pengguna. Misalnya, kalau menggunakan layanan email seperti Gmail, Anda akan otomatis mendapatkan filter pengaman yang dapat mendeteksi email phising dan mencegah 99,9 persen serangan phising bahkan sebelum sampai ke kotak masuk Anda.

2. Ketahui dengan siapa  mereka bicara
"Isolasi sosial adalah konsekuensi yang sulit dari pandemi COVID-19. Anak-anak kita harus berbicara dengan teman mereka secara online, baik melalui chat teks maupun menggunakan chat suara seperti saat bermain game," jelas Lucian. 

Menurut Lucian, orang tua harus sadar bahwa saluran komunikasi ini juga bisa dimanfaatkan orang tak dikenal yang berniat buruk untuk menghubungi anak-anak kita.

 
Foto ilustrasi (Freepik)

Seperti di dunia nyata, kita harus tahu dengan siapa mereka bicara di internet.
- Coba ajak bicara anak Anda tentang game yaang dia mainkan atau video yang dia tonton, serta orang-orang yang dia temui di sana. Saya selalu mengingatkan anak saya untuk langsung memberi tahu saya saat dia menemui situasi online yang membuat tidak nyaman. 

Lebih dari 70% orang tua di Asia-Pasifik tidak cukup yakin anak mereka akan memberi tahu mereka jika menemui situasi online yang tidak aman. Bahkan, lebih dari sepertiga orang tua yang kami wawancarai tidak pernah berbicara dengan anak tentang keamanan online. Kita harus bekerja keras untuk meyakinkan anak bahwa kita selalu ada untuk memandu dan melindungi mereka.

- Saat menilai apakah sebuah game cocok untuk anak Anda, penting untuk memeriksa tidak hanya kontennya, tetapi juga apakah game itu memungkinkan komunikasi online dengan orang lain. 

Beberapa game multiplayer hanya menyediakan sedikit opsi interaksi sosial, seperti sekadar memberikan suka (like) dan bukan chat tertulis. Ini cukup banyak mengurangi risiko terjadinya interaksi sosial yang tidak diinginkan.

3. Tunjukkan konten yang sesuai dengan usianya

 
Foto ilustrasi (Freepik)

Berdasarkan survei, banyak orang tua yang takut anak menemukan konten yang tidak sesuai dengan usianya. Maka itu, Lucian menyarankan, untuk mengaktifkann fitur-fitur keamanan keluarga yang dapat dimanfaatkan orang tua untuk membantu melindungi anak dari konten yang mungkin tidak sesuai dengan usianya. 

Akan tetapi, survei menunjukkan bahwa jumlah orang tua yang menggunakan fitur tersebut masih kurang dari 40%. 

Berikut beberapa fitur yang dapat mulai Anda gunakan segera:
- Jika diaktifkan, SafeSearch di Google dapat membantu memfilter konten eksplisit di hasil penelusuran Google untuk semua jenis penelusuran, termasuk gambar, video, dan situs. SafeSearch didesain untuk memblokir hasil penelusuran yang tidak pantas dari hasil penelusuran Google, misalnya pornografi.

- Kelola perangkat anak Anda dengan membuat akun Google untuknya dan menggunakan Family Link. Ini memungkinkan Anda untuk menambahkan filter pada Google Search, memblokir situs, hanya memberikan akses kepada orang yang Anda izinkan, atau melacak lokasi anak apabila dia memiliki perangkat sendiri.

- Tersedia banyak kontrol orang tua di YouTube Kids. Anda dapat membatasi waktu penggunaan, hanya menampilkan video yang Anda setujui, atau memilih konten yang sesuai dengan usia anak.

"Sebenarnya masih ada tips-tips lain yang sudah teruji, misalnya hanya mengizinkan anak untuk menggunakan internet di area umum di rumah seperti ruang keluarga. Namun, yang lebih penting dari itu: Anda harus bisa memberikan contoh yang benar," kata Lucian. 

Pada akhirnya, kata Lucian, hal terpenting dalam mengasuh anak adalah hubungan yang kita bangun dengan mereka. Seperti di dunia nyata, mereka pun membutuhkan pendampingan kita di internet. 

"Mari bersama-sama kita jadikan internet yang aman bagi anak-anak untuk belajar, berkreasi, dan menjelajah."



ALI

 



Artikel Rekomendasi

post4

Cek Akurasi Laman Internet

Sekarang ini internet memang menjadi sumber pertama para Ayah dan Bunda mencari informasi tentang apapun. Namun, jangan langsung menelan mentah-mentah semua informasi yang disajikan di internet. Belum... read more