Di negara maju ibu hamil wajib mendapatkan vaksin flu babi, kerena dianggap rentan terkena infeksi. Vaksin flu babi aman diberikan kepada ibu hamil dan cukup satu kali saja. Bagaimana di negara kita?Di negara-negara maju yang punya empat musim –seperti diberitakan CNN di akhir 2009 dan NHK (televisi nasional Jepang) awal tahun 2010– pemberian vaksin flu babi adalah mandat yang wajib diberikan kepada ibu hamil, anak balita dan kaum lansia, karena mereka termasuk golongan yang rentan infeksi. “Di Amerika Serikat, tahun 2009, lima orang ibu hamil meninggal dunia akibat flu babi. Secara fisiologis, daya tahan ibu hamil memang turun sehingga rentan terhadap paparan virus,” jelas
dr. Ali Sungkar, SpOG dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Menurut
World Health Organization (WHO) tahun 2009, sebanyak 7-10% korban flu babi di seluruh dunia adalah wanita hamil trimester kedua dan ketiga. Mereka harus dirawat di ICU untuk mendapat perawatan intensif. Bagaimana dengan Indonesia? Menurut dr. Ali, Indonesia belum mewajibkan ibu hamil mendapatkan vaksin flu babi. Jadi, sifatnya masih perorangan. Artinya, jika ibu hamil merasa perlu –misalnya khawatir atau akan bepergian ke negara-negara yang tingkat penderita flu babinya cukup tinggi– maka silakan meminta rekomendasi dokter kandungan untuk mendapatkan vaksin tersebut. Sampai sekarang, baru dua perusahaan yang memproduksi vaksin flu babi:
Pandemrix buatan
GlaxoSmithKline dan
Celvapan produksi
Baxter.
Hingga kini –syukurlah– belum ada kasus ibu hamil di Indonesia yang terpapar flu babi. Namun risikonya jika terkena, ibu hamil dapat mengalami komplikasi seperti pneumonia (radang paru), sulit napas dan dehidrasi. Jika sudah terkena flu babi, pemberian obat-obatan
Oseltamavir (Tamiflu) dan
Zanamivir (Relenza) sangat efektif, karena mampu menghilangkan gejala dan mengurangi potensi komplikasi serius seperti pneumonia. Obat-obatan ini aman untuk ibu hamil.
Apakah di Indonesia sudah dikembangkan vaksin virus flu babi? Perusahan farmasi PT Bio Farma sedang mengembangkan vaksin flu babi, bekerja sama dengan Universitas Airlangga, Surabaya. “Indonesia telah memperoleh bibit vaksin
flu strain Mexico dari WHO untuk pengembangan skala kecil,'' kata Dirut Bio Farma,
Isa Mansyur. Sementara menurut Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Usaha Jasa Lain,
Muchayat, vaksin ini diharapkan diluncurkan tahun ini. Pengembangan vaksin tersebut su¬dah memasuki tahapan uji klinis dan uji laboratorium.