Balita aktif selalu tahu tujuannya bergerak, sedangkan balita hiperaktif perilakunya tidak bertujuan. Orang tua sering salah menilai anak yang sangat aktif dengan hiperaktif. Padahal ada perbedaan keduanya. Hiperaktif ditandai dengan perilaku aktif yang tidak bertujuan. Pada anak aktif kegiatannya bertujuan. Dia tahu kalau amau main bola, ya ambil bola. Anak hiperaktif tidak tahu tujuannya bergerak.
- Atensi kurang. Mudah lupa hal-hal kecil karena atensi dan ingatan jangka pendek kurang. Misalnya ia lupa meletakkan maiananya. Ia bertanya-tanya terus, namun akhirnya rebut mainanya hilang.
- Impulsif. Bermain namun tidak selesai. Impulsive juga tampak saat anak tidak tahan antre atau menunggu giliran sehingga ia kerap terlihat mengiterupsi orang tua yang sedang berbicara.
- Melakukan gerakan tak bertujuan, perhatian kurang terfokus dipanggil tidk mendengar dan harus berkali-kali karane tidka memperhatikan apa yang terjadi di sekitarnya. Balita pun lantas dicap cuek. Tangan dan kaki tak bisa diam.
- Rentang konsentrasi pendek. Batita normal bisa konsentrasi 5 menit, batita hiperaktif hanya 1 menit.
- Tak bisa menandai alarm tubuh terjadi pad asebagian dari anak hiperaktif sehingga masih mengompol.
- Perkembangan motorik tidak baik. Pada beberapa tipe anak hiperaktif, ad ayang disertai gangguan motorik, atau childhood coordination disorder. Ketika menyentuh anak lain tidka mampu mengontrol kekuatannya. Untuk gangguan pada motorik halusnya anak menarik garis dengan lemah, sulit menggunting dan mudah capek. Akibatnya rewel dan frustasi.