Renyahnya keripik, lembutnya es krim, harumnya bumbu dapur dan sayur-mayur merupakan pengetahuan yang merangsang anak untuk belajar di dapur.Kegiatan eksplorasi yang dilakukan anak lima tahun kini makin terarah menuju kepada suatu pengetahuan tertentu. Lewat mengenal beragam perbedaan rasa, tekstur dan bau, anak semakin kaya pengetahuan terhadap alam sekitar dan juga perihal dirinya. Ia sadar, indera dan organ yang dimilikinya berguna untuk mencecap, merasakan, dan memroses sesuatu.
Dapur juga oke. Dengan pemahaman yang biasanya sudah berkembang, belajar bersama anak lima tahun dapat dilakukan di mana saja. Salah satunya, di dapur dan ruang makan. Dari dua tempat ini anak tak hanya mengenal perbedaan keras-lembutnya sayur-mayur, tekstur keju dan perbedaan aroma beragam bumbu, ia juga belajar bagaimana menggunakan indera dan organnya untuk memroses bahan makanan hingga bisa diolah.
Para ahli ilmu gizi yakin anak-anak belajar atau mengamati dari bahan makanan yang mudah diidentifikasi atau mudah dikunyah. Dengan cara menggenggam potongan keju atau wortel yang dipotong sebesar mulutnya, anak tak segan-segan mencoba dan belajar dari benda tersebut.
Yang dapat dilakukan orang tua adalah mengajak anak terlibat dalam membuat makanan yang disukainya. Misalnya, mengiris sayuran untuk telur dadar, mengiris atau memarut keju, mengaduk adonan dan menghias makanan. Saat melahap hidangan, mata anak turut pula makan.