Jangan sampai niat baik kita untuk meminta maaf menjadi sia-sia karena dilakukan dengan cara yang kurang pada tempatnya. Inilah cara yang benar
- Mengaku salah. Sadari Anda telah berbuat salah. Mengaku salah merupakan salah satu faktor penting ketika minta maaf.
- Katakan “maaf” bahwa Anda bersalah dan bertanya apakah ia mau memaafkan, mempermudah Anda mengungkapkan penyesalan.
- Tepat sasaran. Katakan maaf Anda secara langsung dan dalam kalimat yang tidak berbelit-belit.
- Tenang. Meminta maaf dalam keadaan emosi percuma saja. Kalau Anda belum bisa tenang, katakan padanya bahwa Anda butuh waktu untuk sendiri.
- Jangan berlebihan. Mintalah maaf karena Anda memang bersalah, bukan karena Anda berusaha menerapkan disiplin atau hukuman yang wajar atas kesalahannya.
- Tak perlu menyalahkan. Jangan balik menyalahkan anak hanya untuk membenarkan sikap Anda. Sama saja Anda tidak minta maaf, melainkan menyalahkannya.
- Tulus ketika minta maaf. Anak tahu ketika Anda membohonginya
- Evaluasi Bersama anak, dan lihat kembali bagaimana Anda bisa menyelesaikan masalah itu dengan baik serta sepakati cara yang akan dilakukan bila masalah yang sama terjadi lagi.
- Ajarkan cara menjawab permintaan maaf dari orang lain. Anak perlu tahu dengan kalimat “Ya, Bunda maafkan kamu,” berguna untuk mengajarkan anak memaafkan kesalahan orang lain. (me)