Ups, si balita mengira uang (hanya) untuk membeli barang dan tidak pernah habis! Ayo gunakan teknik ini untuk membuatnya lebih kenal uang.
Anak mengira: Uang (hanya) untuk membeli barang. Anda suka mengajak anak saat belanja bulanan? Tentu ia melihat bagaimana barang dalam trolley ditukar dengan lembaran uang. Dari situ ia dapat pemahaman bahwa barang bisa ditukar dengan uang. Edukator keuangan Neale Godfrey, penulis Money Doesn't Grow on Trees menyatakan bahwa anak jarang melihat ayah dan bundanya membayar tagihan. Mereka mengira uang hanya digunakan untuk memperoleh benda-benda meterial.
Agar dia mengerti: Tunjukkan pada anak beberapa tagihan bulanan dan jelaskan arti biaya yang dibebankan di situ, misalnya, "Ini lho biaya yang perlu Ayah dan Bunda bayar untuk lampu kamar kamu." Dia akan melihat bahwa uang memiliki banyak manfaat.
Anak mengira: Uang Ayah dan Bunda tidak pernah habis.Anak melihat mesin ATM sebagai mesin yang bisa memberikan uang tunai yang diminta, tanpa mereka tahu bahwa orang tuanya hanya memiliki sejumlah uang yang bisa digunakan. Eileen Gallo, PhD, penulis The Financially Intelligent Parent mengatakan, perdagangan elektronik membuat konsep anak akan ruang jadi lebih abstrak.
Agar dia mengerti: Katakan pada balita bahwa sebagaian besar uang Ayah dan Bunda dihabiskan untuk hal yang dibutuhkan keluarga seperti makan, rumah, dan mengantarnya ke sekolah dengan mobil. Ini akan memudahkannya mengerti mengapa Anda tidak mengabulkan keinginannya untuk memiliki video games, kata Dr. Gallo. Da tidak terlalu mengganggap penolakan Anda sebagai penolakan pribadi.
Anak Mengira: Semua harga sama.
Kebanyakan anak prasekolah memiliki perkiraan tentang nilai barang favorit mereka. Misalnya, mereka tahu harga sebuah komik. Tapi, mereka tidak tahu bagaimana hal itu dibandingkan dengan kewajiban finansial lainnya. "Anak-anak melihat Ayah dan Bundanya menggunakan kartu yang sama untuk membayar belanja mingguan, atau membelikannya eskrim," kata Joline Godfrey, penulis Raising Financially Fit Kids.
Agar dia mengerti: Ungkapkan perbedaan harga saat Anda sedang bersama anak. Anda bisa berkata, "Wow, harga roti kismisnya hanya Rp.10,000,-, tapi untuk membetulkan mobil kita perlu 3 juta rupiah!" Perbandingan yang dramatis itu bisa membuatnya mengerti mengapa Anda tidak bisa menanggung segalanya.