Jika kebijakan kantor memungkinan dan dokter sudah memastikan kondisi Anda dan janin sehat, tak perlu buru-buru mengambil cuti hamil. Agar nanti Anda bisa lebih lama bersama bayi setelah persalinan, sebelum aktif lagi bekerja. Namun, Anda tetap perlu trik khusus agar rencana cuti mendekati kelahiran berjalan lancar dan terhindar dari berbagai keluhan yang mungkin timbul saat sedang asyik bekerja.
1. Jatuh/terpelesat. - Bila harus membungkuk, lakukan dengan menekuk kedu akaki.
- Lebih baik minta bantuan rekan kerja untuk mengambil barang di tempat tinggi, sehingga Anda tidak harus mengambilnya sendiri.
2. Nyeri di tubuh (leher, bahu,punggung, pinggang)- Bekerja dengan perangkat ergonomic yang sesuai psotur tubuh.
- Duduk dan bekerja dengan posisi tepat sehingga Anda dapat bekerja nyaman tanpa tekanan di punggung atau pinggang yang bisa menimbulkan kalau serta nyeri.
3. Heart Burn (Panas di ulu hati) - Perhatikan posisi tubuh (duduk, menulis, membaca). Jangan sampai ada tekanan di daerah ulu hati.
- Atur pola makan sesuai sistem kerja pencernaan Anda yang sedang hamil. Disiplin memilih makanan yang ‘bersahabat’ bagi ibu hamil. Hindari makanan yang berbumbu tajam dan pedas, serta yang menimbulkan gas dalam pencernaan seperti kol.
- Makan dalam porsi kecil namun sering.
- Bawa selalu makanan dan buah-buahan segar dari rumah, atau sediakan biskuit di tempat kerja.
4. Sakit kepala.
- Hindari ketegangan, apalgi sampai kehilangan kontrol selam abekerja. Latih kemampuan ‘kontrol’ diri Anda di tangan kesibukan bekerja. Latihan relaksasi dan meditasi akan sangat membantu.
- Jika lama di depan layar komputer, beri jeda dan sering mengalihkan pandangan mata sesat dengan memandang keluar jendela, atau berjalan-jalan di sekitar kantor sejenak.
5. Pingsan. - Jika pekerjaan mengharuskan Anda banyak berdiri atau mondar-mandir dan naik-turun tanggan, bila memungkinkan, ajukan permohonan kepada atasan untuk pindah ke bagian lain untuk sementara waktu.
- Bila tidak memungkinan pindah bagian, usahakan untuk selalu menjaga kelancaran aliran darah di kaki, dengan istirahatkan kaki dengan membri ganjalan (bisa diletakkan di bawah meja kerja). Dan jaga keseimbangan dan berat tubuh secara merata saat berdiri (jangan bertumpu di satu kaki dalam waktu lama).
- Gunakan sepatu berhak sedang atau rendah.
- Hindari anemia (kurang sel darah merah) dengan selalu menjaga pola makan sehat dan seimbang. Pastikan Anda tidak kekuranagn zat besi.
- Jaga kestabilan kadar gula darah dengan makan dalam porsi kecil tapi sering.
6. Napas pendek/sesak napas. - Lakukan relaksasi di tengah kesibukan kerja. Tarik napas panjang pelan-pelan sambil membayangkan udara segar masuk memenuhi sleuruh sel tubuh Anda, bahkan hingga janin, lalu hembuskan kembali sambil merelakskan sleuruh otot di tubuh.
- Lakukan peregangan ringan sambil duduk dan berdiri. Misalnya, dengan memutar leher dan bahu, atau mengangkat kedua tangan ke atsa sambil menarik kedua sisi badan.
Baca juga:
Mengendalikan Stress Bekerja Saat HamilHubungi Segera Jika Ketuban Pecah di Tempat KerjaIbu Bekerja dan ASI PerahBekerja Kembali Paska Cuti Melahirkan