Kelainan autoimun yang disebut alopecia merupakan kelainan yang menyebabkan kulit kepala anak mendadak kehilangan rambut dan menjadi pitak. Alopecia yang hanya terjadi pada sebagian daerah kulit kepala (pitak) disebut alopecia areata, bila terjadi pada seluruh kulit kepala (botak) disebut alopecia totalis, dan bila terjadi pada seluruh tubuh disebut alopecia universalis.
Produksi rambut terhambat. Gangguan alopecia menyerang sel-sel di dalam folikel rambut yang sedang membentuk rambut baru, yang mengakibatkan folikel tersebut menjadi kecil dan kecepatan produksi rambut turun drastis. Rambut anak akan rontok dan botak selama beberapa bulan, bahkan bertahun-tahun. Gangguan ini dapat menyerang semua usia. Namun sebagian besar terjadi sejak masa balita dan diderita oleh 1 dari 1.000 anak balita. Selain itu, 25% dari anak balita penderita kelainan autoimun ini memiliki kuku yang rapuh dan mudah patah. Sedangkan 5% anak penderita alopecia areata memiliki kemungkinan mengalami alopecia totalis alias kebotakan total.
Penyebabnya secara pasti maupun pemicunya sampai sekarang belum berhasil ditemukan oleh para ahli.
Atasi dengan memberikan obat ke kulit kepala anak. Obat yang banyak digunakan adalah:
- Kortikosteroid yang dioles setiap hari atau disuntikkan ke kulit kepala yang mengalami kerontokan atau kebotakan. Suntikan diberikan 4-6 minggu sekali.
- Minoxidil, berupa krim yang dioleskan ke kulit kepala anak dan sejauh ini dianggap sebagai obat paling aman.
- Anthralin, berupa krim dan dipakai dengan cara dioleskan ke kulit kepala. Setelah 30-60 menit kemudian anak harus segera mencuci rambutnya.
Tidak ada upaya pencegahan karena penyebab maupun pencetusnya hingga kini belum diketahui secara pasti. (me)
Baca juga:Kurap Bisa Tumbuh di Kulit Kepala Serba-Serbi Rambut Bayi Herba Untuk Rambut Bayi