Berikut adalah gangguan pada perut bayi yang sering terjadi. Gangguan ini umumnya dapat Anda tangani sendiri. Agar tidak panik, kenali gejala, penyebab dan cara mengatasi gangguan perut bayi.
Kolik
Ciri bayi yang mengalami kolik adalah menangis selama lebih dari tiga jam atau rewel. Penyebab kolik belum diketahui secara pasti. Namun penyebab potensialnya, bayi menghirup udara terlalu banyak tanpa bersendawa sehingga perutnya kembung dan terasa sakit. Bisa juga di sebabkan usus besar bayi bekerja keras untuk mengeluarkan kotoran dari tubuhnya. Cara mengatasinya
Alihkan perhatian bayi dari rasa sakitnya dengan mengayun-ngayunkannya dengan lembut atau berjalan-jalan, dan memijat perutnya. Menepuk punggung bayi hingga bersendawa. Jika bayi masih menyusui, Anda sebaiknya menghindari makanan yang dapat menimbulkan gas dalam perut seperti brokoli, kol dan kacang. Hindari juga makanan pedas dan kopi.
Intoleransi laktosa
Pada bayi yang minum susu formula, jika perutnya kencang dan kembung, ada kemungkinan intoleransi terhadap laktosa yang terkandung dalam susu sapi sehingga pada proses penguraiannya menghasilkan banyak gas di saluran pencernaan. Ini terjadi karena sistem tubuhnya belum mampu menghasilkan enzim laktase, yaitu enzim yang mencerna gula dalam susu. Jika perut kembung di sertai kejang atau kram dan pada bagian tubuh lainnya terdapat eksim atau gatal-gatal, kemungkinan bayi alergi terhadap protein susu sapi. Cara mengatasinya
Redakan tangisan bayi dengan mengalihkan perhatiannya dan membantu mengeluarkan gas dari perutnya dengan cara memiringkan ke sisi kiri atau tengkurap sambil memegangi perutnya. Selanjutnya, bawa bayi ke dokter untuk memperoleh penanganan yang tepat.
Sembelit
Tandanya adalah bayi menangis, tidak BAB berhari-hari atau buang air besar tapi fesesnya keras, perutnya buncit dan kencang, nafsu menyusuinya berkurang, dan bayi agak rewel. Cara mengatasinya
Jika bayi masih diberi ASI eksklusif, ibu perlu banyak mengonsumsi sayura, buah-buahan, dam air putih. Lakukan pijatan lembut pada perutnya dengan gerakan searah jarum jam. Gerakkan kaki bayi seperti mengayuh sepeda untuk meloggarkan gesekan pada saluran ususnya.
Diare atau mencret
Frekuensi buang air besar bayi sering dan banyak, bentuk feses cair dan menangis terus. Penyebab gangguan ini adalah bakteri, virus, parasit, alergi makanan atau keracunan makanan. Kontaminasi bakteri, virus atau parasit ke perut bayi selain di sebabkan oleh makanan bisa juga akibat tangan bayi yang sudah bersentuhan dengan benda kotor dan memasukkan tangannya ke mulut.
Berdasarkan laporan Kemenkes RI dan IDAI selama setahun ini, sebanyak 1,2 bayi baru lahir tercatat sudah mendapatkan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK). ... read more