Hijau kehitaman. Feses ini disebut mekonium, dan warna gelapnya disebabkan oleh sel darah merah, bilirubin, serta sisa sel yang sebelumnya pernah ditelan bayi saat masih di dalam rahim. Kandungan kolostrum atau zat antikuman pada ASI pertama akan memicu tubuh bayi mengeluarkan mekonium hingga 48 jam setelah kelahiran.

Kuning. Warnanya seperti mustard, aromanya seperti bubur. Feses seperti ini muncul saat bayi berusia lebih dari seminggu. Warna kuning menandakan bayi mendapatkan ASI eksklusif, karena warna kuning berasal dari lemak yang terkandung dalam hindmilk —ASI bagian dalam yang kaya nutrisi.

Kuning tua. Merupakan kondisi normal jika ASI bayi dicampur dengan susu formula, atau bayi hanya minum susu formula. Ini tandanya pencernaannya membutuhkan cairan empedu lebih banyak selama memproses susu formula, sehingga menghasilkan feses berwarna gelap.

Hijau muda. Warna fesesnya tak sepenuhnya hijau, tapi bercampur kuning atau kecoklatan. Jika bayi mengeluarkan feses seperti ini, berarti Anda belum benar dalam memberikan ASI, karena yang terisap bayi hanya ASI bagian depan atau foremilk.

Hijau tua. Penyebabnya, kandungan zat besi yang terdapat dalam ASI yang diminumnya. Biasanya feses ini beraroma agak asam dan lengket. Tak perlu khawatir, feses hijau tua tidak menandakan adanya gangguan kesehatan pada tubuh bayi.

Coklat kehijauan. Ketika bayi berusia 6 bulan dan mulai mengonsumsi MPASI, warna fesesnya akan sering berubah. Jika bayi banyak makan buah dan sayuran hijau, fesesnya akan berwarna coklat kehijauan.

Coklat tua. Begitu usianya mencapai 1 tahun, feses bayi akan berwarna coklat tua dan teksturnya lebih padat —sekilas mirip Play-Doh. Warna ini akan konsisten sampai ia beranjak balita.