Kondisi rahim. Jika kondisi rahim sudah siap untuk mengandung, tidak ada yang perlu ditakutkan untuk melakukan persalinan normal. Berbeda jika Anda memaksa untuk tetap mengandung padahal kondisi rahim belum sempurna. Misalnya jarak persalinan caesar dengan persalinan berikut hanya 14 bulan, lalu ketebalan dinding rahim dibawah rata-rata. Ruptur uteri atau robeknya uterus pada rahim bisa terjadi pada Anda.
Ruptura uteri mengakibatkan perdarahan yang jika tidak cepat diatasi dapat mengakibatkan kematian ibu. Selain itu ruptura uteri menyebabkan janin keluar dari rahim ke rongga perut ibu,yang dapat menyebabkan kematian janin bila tidak segera dilahirkan. Pada ruptura uteri, terdapat risiko harus diangkatnya rahim (histerektomi) apabila robekan tidak dapat diperbaiki dan perdarahan masif.
Ukuran Janin. Makrosomia atau bayi besar, bayi yang berat badannya 4000 gr -4500gr memang menjadi pencetus persalinan caesar. Bila janin Anda kali ini beratnya lebih ringan dari janin sebelumnya, tidak lantas menjadi indikasi bisa lahir secara normal. Ukuran panggul ibu juga perlu dipantau, bila ada disproporsi kepala panggul atau ukuran panggul sempit, dan tidak bisa dilalui oleh kepala bayi, maka jalan keluarnya adalah operasi caesar lagi. Jangan terpengaruh dengan pinggul besar yang tampak dengan mata Anda. Sebab pinggul besar Anda bukan ‘hukum pasti’ kalau panggul dalam Anda besar. Perlu pemeriksaan dalam untuk mengetahui ini.
Obesitas pemicu kelahiran caesar. Berat tubuh ibu hamil tetap menjadi acuan untuk keputusan persalinan normal atau caesar, baik pada kehamilan pertama atau kedua. Normalnya, kenaikan berat badan itu selama hamil berkisar 13-15 kg. Kenaikan berat badan ibu yang berlebih selama hamil dapat memicu terjadinya pre-eklampsia di trimester ketiga. Ditandai dengan naiknya tekanan darah, juga disertai air seni yang mengandung protein, kemudian terjadi pembengkakan pada bagian wajah, tangan atau kaki. Kondisi seperti ini sangat berbahaya, kerena bisa menganggu pasokan oksigen dalam tubuh ibu maupun janin. Dokter biasanya akan mengambil tindakan caesar dengan tujuan memutus hubungan ibu dan janin karena preeklampsia adalah keracunan kehamilan, selain kesulitan untuk mendapatkan oksigen ketika proses mengejan dan ukuran paha besar yang menyulitkan proses persalinan lahir normal. (me)
Baca juga:Agar Tak Lagi CaesarBeberapa Alasan Harus Caesar