Memang betul persalinan adalah peristiwa yang alamiah, tetapi, cukup banyak wanita mencemaskan perubahan yang akan timbul setelah vaginanya mengeluarkan bayi yang sedemikian besar. Seperti, apakah vagina akan menjadi lebar dan longgar? Lalu, apakah hal tersebut akan mempengaruhi kualitas hubungan seksual dengan pasangan?
Menurut
dr Budi Iman Santoso Sp OG (K), dalam persalinan per vaginam, vagina atau jalan keluar bayi memang akan melebar 1 hingga 4 cm dari sebelumnya. Pelebaran terjadi akibat adanya peregangan maksimal otot-otot dan struktur vagina tatkala kepala bayi keluar -terutama jika berat bayi lebih dari 4 kg. Namun, struktur vagina yang berubah tersebut, menurut dokter ahli uroginekologi itu, akan kembali normal dalam 40 hari pasca melahirkan -terlebih lagi jika Anda rajin berlatih kegel atau senam otot dasar panggul. “Vagina adalah organ elastis. Secara anatomi, setelah 40 hari sehabis melahirkan, tidak ada perbedaan signifikan antara vagina wanita yang belum pernah melahirkan, dengan yang sudah,” tegas dr. Budi.
Dia melanjutkan, sebenarnya vagina longgar bukan isu yang perlu dicemaskan dari persalinan. “Yang lebih berbahaya adalah adanya risiko prolaps atau kecacatan dasar panggul (POP), akibat terjadi robekan, penggunaan alat bantu saat melahirkan, serta lamanya persalinan, “ ujar dr. Budi. POP yang terjadi meliputi: robekan pada jalan lahir, gangguan fungsi berkemih atau inkontinesia urin, prolaps organ panggul: turun atau keluarnya dinding vagina disertai organ panggul lain ke dalam atau keluar liang vagina (Dialami 50% wanita pascamelahirkan, mulai dari derajat ringan hingga bera), dan disfungsi seksual. Selain menimbulkan kecacatan, POP menurunkan kualitas hidup ibu dan pasangannya, juga menimbulan biaya kesehatan yang cukup tinggi.