Pada umur 14 bulan, anak biasanya sudah mampu berjalan sendiri dan menjaga keseimbangan tubuhnya dengan cukup baik. Selanjutnya, dia mengembangkan kemampuan baru yaitu membungkuk, dan kemudian berjongkok dan berdiri lagi.
Kemampuan jongkok dan berdiri ini penting dalam proses perkembangan kecerdasan yaitu- Merupakan suatu cara latihan meningkatkan kekuatan kaki dan menjaga keseimbangan tubuh.
- Merupakan cara anak belajar tentang konsep “tinggi-rendah”.
- Melatih kemampuan berpikir dalam persepsi tiga dimensi.
Anda dapat membantu balita belajar berjongkok dan berdiri dengan cara:- Bermain jungkat-jungkit, untuk mengenalkan konsep awal dari jongkok dan berdiri.
- Belajar menari yang melibatkan aktivitas jongkok dan berdiri sebagai cara berlatih jongkok-berdiri yang menyenangkan.
- Senam bersama dengan gerakan berdiri, jongkok, berdiri, dan melompat. Bisa juga mengajak beberapa teman sebaya balital agar lebih bersemangat.
- Bermain “Ciluk Ba” sambil berjongkok ketika bersembunyi di balik kursi. Keluarlah dari tempat persembunyian dengan cara berdiri tiba-tiba dan melompat. Minta balita menirukan Anda.
- Latihan toilet training dengan alat bantu pispot jongkok khusus untuk anak, balita sekaligus latihan jongkok dan berdiri setiap kali dia pipis atau “pup”.
- Latihan bersama jongkok dan berdiri supaya Anda bisa membantu balita saat dia mengalami kesulitan melakukannya.
Merangsang Kecerdasan- Gerakan jongkok-berdiri merupakan salah satu cara untuk melatih kecerdasan gerak. Cara lain adalah anak berdiri dengan satu kaki sambil berpegangan, membungkuk, berjalan di atas satu garis, berlari, melompat, melempar, menangkap, latihan senam, dan menarik-narik.
- Gerakan jongkok-berdiri dapat mengembangkan kecerdasan visual-spasial karena si 1 tahun dirangsang untuk melihat secara rinci gambaran visual yang terdapat di sekitarnya dari posisi berbeda.
- Gerakan jongkok-berdiri juga dapat merangsang kecerdasan majemuk lain seperti verbal-linguistik (kemampuan menguraikan pikiran dalam kalimat-kalimat), logika-matematika (kemampuan menggunakan logika-matematika dalam memecahkan berbagai masalah).
Terbalik itu Berbeda. Anak-anak usia di bawah 2 tahun biasanya senang membungkuk, tepatnya menungging! Lalu, mereka melongok dan melihat dunia di belakang mereka melalui celah di antara kedua kakinya. Ketika dunia yang dilihatnya tampak berbeda, mereka kegirangan karena berhasil menemukan pengalaman dan sensasi baru. Melihat dunia secara terbalik!
Perkembangan kemampuan motorik. Kepuasan saat menemukan hal-hal baru tersebut membuatnya senang melakukannya berulang-ulang. Dilihat dari sudut pandang psikologi, kegemaran menungging ini merupakan bagian dari proses perkembangan anak balita, yang berkaitan dengan keterampilan motorik kasar yang semakin baik. Kini otot-otot tubuhnya, yakni otot tangan, leher, dan kakinya semakin kuat. Kemampuan koordinasi anak juga semakin berkembang.
Berbekal keterampilan dan kemampuan yang dicapainya, anak semakin giat bereksplorasi, di antaranya melakukan gerakan menungging. Biasanya, setelah balita Anda menunjukkan hobi barunya ini, dia mampu melakukan gerakan koprol. Upayakan agar balita melakukan eksplorasi dengan menungging dan melihat dunia dengan persepsi terbalik, di atas tempat tidur atau di lantai yang diberi alas cukup tebal agar ia aman dari ancaman cedera.
Baca:
Bantu Balita Berlajar Jalan Stimulasi Balita Belajar JalanAgar Anak Rajin Belajar Jalan