Balita Terlambat Bicara Karena Gadget
Terlalu sering main gadget sebabkan terlambat bicara... read more
Tekstur makanan ternyata memengaruhi proses belajar bicara anak. Apakah makanan yang Anda berikan pada anak bertekstur kasar atau lembut, itu memiliki peran dalam ia berlatih menggunakan otot-otot mulutnya.
Menurut dokter spesialis anak bagian neurologi, dr. Herbowo Soetomenggolo, Sp.A(K), makan adalah proses belajar bagi anak, bukan sekadar memasukkan makanan ke mulut agar perut terisi.
"Ngaruh banget (tekstur makanan dan proses anak belajar bicara). Makanya saya selalu bilang, makan itu bukan urusan kenyang atau tidak. Makan itu proses belajar," kata dr. Herbowo dalam acara Instagram Live bersama Ayahbunda, Senin, 29 Juni 2020.
Menurut dr. Herbowo, di usia satu tahun seharusnya anak sudah tidak lagi diberikan makanan yang bertekstur terlalu lembut. Misalnya bubur saring. Tetapi, di usia ini anak dapat dilatih makan seperti makanan orang dewasa, seperti bubur ayam.
"Reflek makan di umur satu tahun sudah tidak boleh makan bubur saring. Jadi jangan coba-coba (makanan) disaring atau diblender di umur satu tahun. Satu tahun itu harus sudah makan minimal kayak kita lah, kayak bubur ayam. Bubur boleh, lho," kata dr. Herbowo yang praktik di RSIA Bunda Jakarta.
Makanan yang bertekstur ini membantu anak melatih otot-otot mulutnya yang juga ia gunakan untuk berbicara. Jika otot-otot mulut anak tidak dilatih, maka dapat berpengaruh terhadap perkembangan dan kemampuannya berbicaranya.
"Begitu dia enggak dilatih ngunyah, itu biasanya ototnya kurang bagus. Jadi bicaranya terlambat. Dan karena ototnya enggak bagus, dia ngunyahnya juga jelek. Akhirnya dia maunya makan itu-itu saja. Makanya ada anak yang umur satu tahun ke atas, tiap dikasih makanan padat masih keselek-selek. Nah, itu hati-hati," ujar dr. Herbowo.
Jika Anda ingin menonton tayangan wawancara Ayahbunda dengan dr. Herbowo tentang Mengatasi Anak Terlambat Bicara, dapat mengakses Instagram @ayahbunda_.
ALI
