Jika cara-cara positif untuk mengarahkan keaktifan anak tidak berhasil dan Anda melihat ia terlalu aktif bahkan cenderung agresif, periksakan ke dokter. Mungkin saja ia menderita ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).
ADHD memang sulit dikenali jika usia balita kurang dari 3 tahun. Meski begitu, sejak bayi, gejala yang bisa terlihat adalah ia memiliki temperamen tinggi, menunjukkan aktivitas berlebih, pola tidur buruk, iritabel, sulit untuk ditenangkan (saat menangis), serta kemampuan mengontrol diri lebih lambat terbentuk. Penelitian menunjukkan, beberapa penyebab ADHD adalah kelainan pada struktur otak dan genetik (50% anak ADHD memiliki orangtua dengan masalah yang sama).
Gejalanya memang hampir serupa dengan hiperaktif, tapi ketika Anda sudah tidak mampu lagi menanganinya, tidak ada salahnya jika mengajak balita mengunjungi dokter. Sebab satu-satunya cara menangani ADHD adalah dengan penanganan dari dokter, psikolog atau tenaga ahli profesional yang berpengalaman. Rutin minum obat hingga kegiatan psikoterapi, medikasi, konseling keluarga, dan pembentukan perilaku di sekolah oleh guru, tentu semakin membantu penyembuhan ADHD ini bagi anak Anda.