Untuk memiliki hubungan yang kuat dan bertahan lama, Anda dan pasangan mesti mampu beradaptasi pada berbagai perubahan. Apa saja yang mungkin berubah dan bagaimana menyikapinya?
Perlunya berubah. Setelah menikah, seseorang pasti mengalami berbagai perubahan dalam hidupnya. Bagi yang tidak siap, berbagai perubahan dirasa sulit, bahkan potensial menimbulkan konflik dalam rumah tangga. Perubahan-perubahan yang terjadi, antara lain:
- Perubahan gaya hidup. Pada umumnya, pasangan yang baru menikah masih harus banyak menabung untuk mewujudkan beberapa kebutuhan rumah tangga. Keadaan ini tentu saja berbeda dengan keadaan keuangan saat masih sendiri. Sekecil apa pun pendapatan dirasa besar karena hanya ditujukan untuk diri sendiri. Belum lagi, kebutuhan sehari-hari biasanya masih mendapat dukungan orang tua. Berbeda keadaan setelah menikah, ketika seseorang harus mulai memikirkan kebutuhan bersama di atas kebutuhannya sendiri. Tentu saja perubahan ini berpengaruh pada gaya hidup.
- Perubahan lokasi tempat tinggal. Pasangan muda adalah orang-orang yang memiliki mobilitas sangat tinggi. Kenyataannya tidak sedikit yang terpaksa membeli rumah di pinggiran kota karena alasan keuangan. Situasi ini tentu membawa berbagai perubahan dalam menjalani hari-hari. Jika ketika sendiri ia dapat gaul bersama teman-teman sepulang kantor karena jarak rumah orang-tua yang tidak begitu jauh, kini harus langsung pulang karena jarak tempuh lumayan jauh sebelum dapat beristirahat.
- Perubahan teman-teman. Menikah membuat seseorang memiliki kesempatan mendapat teman-teman baru karena pindah lokasi tinggal maupun tambahan teman dari pasangan. Di saat sama, pernikahan juga membuat seseorang kehilangan beberapa dari temannya karena alasan yang sama. Belum lagi perubahan status, dari single menjadi menikah, membuat seseorang cenderung mencari teman berstatus sama untuk berbagi suka dan duka.
- Perubahan cara pandang. Setelah menikah seseorang melihat dunia lebih realistis. Awalnya, seseorang menginginkan pasangan yang selalu bersemangat dan berpenampilan rapi dalam kesehariannya. Lama kelamaan ia tidak akan selalu menuntut hal yang sama. Prioritas pun semakin bergeser pada hal-hal yang biasanya disepakati bersama. Misalnya, tidak apa-apa pasangan terlihat sedikit berantakan asal ia dalam suasana hati menyenangkan.
- Perubahan kepribadian. Sebelum menikah seseorang umumnya berusaha menunjukkan pribadi terbaiknya. Setelah menikah semuanya seperti luntur, maka muncullah pribadi sebenarnya. Bersiaplah menghadapi hal-hal terburuk yang ditemukan pada pasangan setelah masa bulan madu usai. Seseorang dapat semakin bersikap manis atau justru sebaliknya. Namun jangan terlalu khawatir, umumnya pribadi asli seseorang mulai teraba jauh-jauh hari sebelum menikah. Ini tentu tergantung kepekaan Anda.
- Perubahan penampilan. Jika sebelum menikah pasangan selalu terlihat rapi, wangi, cantik dan enak dipandang, bersiaplah melihat pemandangan sebaliknya dari si dia. Jangan kecewa jika menemukannya dalam keadaan tidak siap, karena yang pasti tidak ada dandanan yang dapat bertahan 24 jam terus menerus tanpa ada pergantian. Belum lagi di saat-saat si dia dirundung masalah atau sakit, ketika seseorang biasanya akan tampak lebih kumal dari biasanya.
- Berbagai perubahan setelah hadirnya anak. Semua perubahan yang telah disebut dapat berulang atau bertambah ketika anak lahir. Kehadiran anak membawa perubahan sangat besar dalam suatu pernikahan. Sebaiknya kehadiran anak didasari pertimbangan yang sangat matang antara pasangan suami dan istri. Namun tidak perlu menunggu terlalu lama, karena perubahan yang mengakibatkan pertambahan tanggung jawab ketika anak lahir segera terbayar dengan kebahagiaan yang Anda dan pasangan rasakan.