5 Penyebab Ruam Popok pada Bayi dan Cara Mengatasinya

 

 
Foto: shutterstock
 

Penggunaan pospak atau popok sekali pakai memang lebih praktis ketimbang popok kain. Tetapi, pemakaian popok yang terlalu lama dapat menyebabkan ruam pada kulit bayi. Penyebab ruam popok sendiri bermacam-macam, mulai dari air seni si kecil hingga makanan baru yang dikonsumsinya. Berikut beberapa penyebab ruam popok dan penjelasannya...
 

• Basah
Dilansir dari Babycentre.co.uk, popok berdaya serap tinggi pun masih dapat membuat kulit si kecil lembap. Nah, ketika urine bayi bercampur dengan bakteri dari tinja, maka 'berubah' menjadi amonia yang sangat keras bagi kulit. Itu sebabnya bayi dan balita yang sering buang air besar atau diare lebih rentan terhadap ruam popok.
Membiarkan si kecil memakai popok basah atau kotor dalam waktu terlalu lama biasanya membuatnya mengalami ruam popok, sementara anak dengan kulit sensitif sangat berisiko mengalami ruam popok, bahkan jika Bunda termasuk rajin mengganti popok.

 

• Gesekan dan sensitivitas bahan kimia
Ruam popok pada bayi juga mungkin disebabkan oleh bahan popok yang menggosok kulitnya, terutama jika ia sensitif terhadap bahan kimia, seperti wewangian pada pospak atau detergen cucian yang digunakan untuk mencuci popok kain.

 

• Makanan baru
Ruam popok juga sering terjadi ketika anak Anda pertama kali mulai mengonsumsi makanan padat atau mencoba makanan baru. Setiap makanan baru mengubah komposisi tinja, tetapi asam dalam makanan tertentu (seperti stroberi dan jus buah) bisa sangat menyusahkan bagi beberapa anak. Makanan baru juga dapat meningkatkan frekuensi buang air besar si kecil. Jika bayi masih minum ASI, maka kemungkinannya ia mengalami reaksi terhadap sesuatu yang Bunda konsumsi--meskipun bayi ASI biasanya lebih kecil kemungkinannya terkena ruam popok.

 

• Infeksi bakteri atau ragi
Area popok yang hangat dan lembap adalah kondisi favorit bagi bakteri dan jamur. Jadi mudah bagi keduanya untuk berkembang di sana dan menyebabkan ruam, terutama di celah-celah dan lipatan kulit bayi. FYI, sariawan adalah jenis infeksi ragi oral dan beberapa anak dengan sariawan dapat mengalami infeksi jamur di area popok mereka.

 

• Antibiotik
Anak-anak yang menggunakan antibiotik atau anak ASI yang ibunya mengonsumsi antibiotik kadang-kadang mendapatkan infeksi jamur karena obat ini membunuh bakteri baik. Antibiotik juga dapat menyebabkan diare dan menimbulkan ruam popok.


Cara mengatasi ruam popok

- Saat membersihkan bokong bayi, alirkan air ke arah bokongnya dan jangan menggosok kulitnya yang kemerahan.

- Saat mengeringkan, tepuk-tepuk permukaan kulit dengan kain lembut. Angin-anginkan sebentar hingga mongering sendiri.

- Gunakan krim atau salep khusus yang mengandung bahan zinc untuk melindungi kulit bayi yang terserang ruam.

- Segera konsultasikan ke dokter bila ruam tidak hilang dalam jangka waktu 3 hari. Apalagi kalau kondisinya bertambah parah, seperti melepuh atau keluar nanah.

Kapan harus membawa anak ke dokter?
Sebenarnya dengan ketekunan Bunda dapat mengobati ruam popok pada kulit si kecil dalam waktu 3-4 hari tanpa kunjungan ke dokter. Namun, bila ruam terlihat mulai infeksi sebaiknya segera kunjungi dokter. Tanda-tanda infeksi meliputi lepuh, jerawat yang dipenuhi nanah, maupun luka terbuka. Dokter mungkin meresepkan antibiotik topikal atau oral untuk anak Anda. Untuk ruam popok yang disebabkan oleh infeksi jamur, dokter mungkin merekomendasikan krim atau salep antijamur yang dijual bebas atau diresepkan.



Berikut adalah hal-hal yang harus Bunda perhatikan saat memilih krim ruam untuk bayi
  • - Mampu mencegah iritasi atau alergi
  •  
  • - Mampu mempertahankan kelembapan kulit bayi yang sensitif
  •  
  • - Menjaga kulit anak tetap sehat, tidak bersisik, dan tidak mudah kering
  •  
  • - Menggunakan bahan-bahan organik
Di tengah banyaknya produk perawatan kulit bayi, Bunda harus cermat membaca label pada kemasan. Pilihlah produk yang berlabel hypoallergenic untuk mencegah risiko alergi. Usahakan juga untuk memakai dengan pH seimbang. 

 Pilih Krim yang Tepat dan Efektif
Untuk mengatasi ruam pada kulit bayi, penting untuk memilih krim yang tepat dan efektif mengatasi ruam. Artinya, ibu perlu memilih krim yang mempunyai spesifikasi untuk mengatasi ruam.

Salah satu produk krim ruam kulit bayi yang bisa dipilih adalah PUREBB Rash Cream. Mengandung zinc oxide 10% yang ampuh mengatasi berbagai jenis ruam, mulai dari ruam popok, ruam susu, hingga kemerahan di lipatan kulit bayi.

Kombinasi dexpanthenol dan zinc oxide dalam PUREBB Rash Cream lebih efektif dibandingkan krim yang hanya memiliki komposisi tunggal dexpanthenol. Hal ini dibuktikan dalam penelitian yang diterbitkan pada 2006 di Journal of the Medical Association of Thailand.
Menurut studi di International Journal of Women’s Dermatology,  zinc oxide memiliki efek antiinflamasi, anti-iritasi, antioksidan, antibakteri, dan regeneratif. Zat ini juga memiliki sifat antiperspirant, sehingga dapat membantu mengurangi gejala ruam popok.

Selain itu, krim ini juga mengandung dexpanthenol yang baik bagi kulit. Dexpanthenol adalah zat yang memiliki sifat melembapkan, sehingga bisa membantu meredakan iritasi kulit, serta mencegah kulit kering, kulit bersisik, dan masalah kulit lainnya.
Dexpanthenol yang juga diperkaya dengan sifat antiinflamasi dan antibakteri telah terbukti efektif sebagai pengobatan  untuk ruam popok. Jadi, kombinasi zinc oxide 10% dan dexpanthenol dalam PUREBB Rash Cream dapat menjadi solusi untuk segala masalah ruam pada kulit bayi.

PUREBB Rash Cream juga mengandung jojoba oil yang dapat  mempercepat penyembuhan ruam dan menjaga kelembapan kulit anak.  Kandungan pH dalam PUREBB Rash Cream juga sudah disesuaikan dengan kulit bayi yang sensitif.
 
Krim ini kandungannya sudah standar low hazard karena terbuat dari bahan alami, tanpa pengawet, parfum sintetis, alkohol, dan paraben. Selain itu, PUREBB Rash Cream juga sudah teruji klinis hypoallergenic, sehingga dapat digunakan pada bayi baru lahir dan di area wajah bayi

 
WEBTORIAL


Baca juga:
Cegah Iritasi Kulit pada Anak
Yuk, Kenali Jenis Ruam

 

 


Artikel Rekomendasi

Load more