Influenza tak bisa dianggap sepele. Komplikasi influenza dapat berdampak buruk bagi ibu maupun janin. Itu sebabnya, sebisa mungkin perkecil risiko tertular penyakit ini.
Influenza, atau lebih dikenal dengan flu, adalah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini menular dan dapat menyebabkan terjadinya komplikasi alias penyakit baru yang timbul yang dapat berakibat fatal.
Apa saja gejalanya? Virus flu banyak jenisnya, sehingga influenza bisa muncul dalam berbagai bentuk. Namun, gejala utamanya adalah demam (sekitar 38-40 derajat Celcius), sakit kepala, tubuh terasa sangat lemah, batuk, hidung tersumbat atau hidung berair, sakit tenggorokan, serta nyeri otot. Pada beberapa orang, timbul juga gejala lain seperti mual, muntah, dan diare.
Masa inkubasinya Masa inkubasi, yakni masa antara infeksi sampai timbulnya gejala, antara satu sampai tiga hari.
Cara penularannya. Virus flu biasanya ada dalam cairan hidung atau mulut penderita. Bila Anda batuk, bersin atau bicara, virus akan menyebar ke udara, lalu dapat terisap oleh orang di sekitar Anda.
Anda juga bisa tertular bila menyentuh benda yang terinfeksi, karena ada cairan yang mengandung virus flu, seperti pegangan pintu, dinding atau telepon, lalu memegang hidung atau mulut.
Dampak buruk bagi ibu hamil. Ya. Ibu hamil yang tertular flu berisiko lebih besar untuk mengalami komplikasi, seperti pneumonia (radang paru). Hal ini antara lain karena kehamilan dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, khususnya yang menyangkut organ jantung dan paru.
Dampaknya pada janin. Dari beberapa penelitian terbukti adanya risiko kecil timbulnya cacat bawaan, yakni spina bifida (adanya celah pada tulang belakang karena lengkung beberapa ruas tulang belakang tidak merapat sambungannya), bila Anda mengalami demam tinggi selama lebih dari 24 jam, dan terjadi antara awal minggu ke-3 sampai akhir minggu ke-4 setelah konsepsi (pembuahan).