Karena sebab tertentu, tidak semua ibu mampu menyuguhkan ASI ekslusif bagi bayinya. Sebagian lain, bahkan bayinya sama sekali tidak menikmati ASI. Padahal, dengan ASI apalagi ASI ekslusif, bayi lebih jarang sakit, mengurangi kunjungan ke dokter, serta memperkecil kemungkinan dirawat di rumah sakit.
Walau menyusui adalah salah satu norma yang berlaku di bumi tercinta ini, ada pula yang mengenalkan makanan lain ketimbang memberi ASI sekitar 3-5 hari setelah melahirkan. Apa alasannya? Sebagian ibu merasa ASI-nya kurang
Bisa kita pahami bahwa orang tua kerap kurang percaya diri terhadap kemampuannya memenuhi kebutuhan makan bayi. Padahal hampir semua ibu mampu menghasilkan ASI dalam jumlah yang cukup untuk memberi makan pada bayinya, bahkan bayi kembar sekalipun! Sementara, hanya sebagian kecil ibu yang dilaporkan memiliki gangguan pada jaringan yang berhubungan dengan kelenjar susunya (alveoli). Misalnya jumlahnya lebih sedikit ketimbang jumlah normalnya
Gampangnya susu formula yang bisa diperoleh di setiap toko dan supermarket, menimbulkan rasa aman. Karena orang tua tahu persis kebutuhan makan bayi sudah tercukupi. Padahal, kondisi ini merupakan faktor utama penyebab turunnya jumlah ibu yang menyusui.
Sebenarnya jika pun produksi ASI kurang akibat faktor menyusui, bunda dianjurkan sederet hal berikut untuk mendongkrak produksi ASI, diantaranya: