Ibu baru sering dihantui mimpi buruk yang menimpa bayinya. Mimpi ini bisa muncul bukan semata-mata 'bunga tidur', tetapi merupakan bentuk kecemasan terhadap kondisi baru Anda.
Ibu baru biasa bermimpi menindih bayinya saat tidur, bayi hilang dari tempat tidurnya, menjatuhkan bayi, lupa punya bayi sehingga tertinggal, bahkan ada yang mimpi bayinya meninggal dalam perawatan pengasuhnya.
Mengapa bermimpi buruk? Menurut Tore Nielsen, PhD, psikolog di
Sleep Research Centre, Montreal, Kanada, wajar jika ibu baru mengalami mimpi-mimpi buruk. Mimpi buruk merupakan gambaran kecemasan Anda terhadap kondisi anak. Anda khawatir tindakan Anda menyakiti bayi, misalnya cara menggendong yang keliru, atau tak sengaja menindih bayi sewaktu tidur bersamanya. Selain itu, rasa tidak percaya diri sebagai ibu baru bisa memunculkan mimpi buruk.
Kombinasi antara gangguan tidur dengan tekanan emosi yang tinggi menjalani peran sebagai ibu, menyebabkan Anda mengalami mimpi buruk. Tubuh dan pikiran Anda jadi tak selaras. Waktu tidur yang seharusnya menjadi momen beristirahat dan mengisi ulang tenaga, justru membuat Anda tidak tenang. Anda bangun dalam keadaan letih, padahal Anda harus siap kembali mengurus bayi.
Kelelahan, ditambah perubahan pola hidup dan kondisi fisik yang belum sepenuhnya pulih membuat Anda mengalami mimpi buruk di minggu-minggu awal hadirnya bayi Anda. Menurut Nielsen, perubahan hormon tidak terlalu berpengaruh karena ia menemukan sejumlah ayah baru mimpi hal yang sama dengan yang dimimpikan ibu baru. Menurut Nielsen mimpi buruk itu terjadi karena, tanpa disadari, ibu tengah berpikir untuk membangun kedekatan dengan bayinya.
Cukup istirahat. Mimpi merupakan alarm alami yang mengingatkan Anda bahwa Anda sedang stres. Mimpi ini mengingatkan Anda bahwa Anda adalah orang tua yang harus bertanggung jawab terhadap bayi. Untuk mengurangi intensitas mimpi buruk, usahakan istirahat cukup dengan: