10 Persiapan Jadi Ayah Hebat

 

Foto: shutterstock


Senang, takut, schock, campur aduk persaan calon ayah. Ayah yang akan jadi sandaran anak, perlu buat persiapan yang mantap.

 

Fokus pria akan berubah begitu dia menjadi ayah; keperluan bayi dan keamanan rumah. Persiapan untuk semua itu penting karena ayah adalah pria terpenting dalam kehidupan anak. Sara Shadravan, Parenting coach dari Los Angeles memaparkannya untuk para calon ayah. Ini hanya sebagian dari paparan Sara yang dimuat di situs mindbodygreen.com:

 

1. Terlibat selama masa kehamilan. Investasikan waktu dan minat untuk kehamilan, cari tahu prosesnya dan libatkan diri pada pasangan. Masa-masa awal ini sangat penting sebagai landasan minat dan keterlibatan Anda ketika bayi lahir. Setiap tahap perkembangan penuh dengan keajaiban dan pertumbuhan yang luar biasa. Hadir, amati, libatkan diri dan asuh. Antar istri periksa kehamilan, sempatkan mendengarkan detak jantung janin untuk pertama kalinya. Tanyakan pada dokter soal perkembangan janin dan tahap-tahap kehamilan. Diskusikan metode melahirkan, siapkan perlengkapan istri bersalin, berlatihlah menggendong bayi baru. 

Biasakan ngobrol dengan janin, karena di usia 16 - 18 minggu janin sudah dapat mendengar suara-suara, dan dapat merespon suara di usia 27 - 30 minggu. 


2. Lakukan riset, cari info. Berbagai hal terkait kehamilan, perawatan bayi dan pengasuhan anak. Tidak harus dari buku, bisa dari podcast, grup fb, blog ayah, website dan youtube. Pilih yang tidak membuat Anda bingung, ikuti kelas antenatal dan prenatal. 


3. Cek kondisi keuangan. Bulan-bulan awal kehamilan adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi kembali pengeluaran. Istri yang melahirkan mendapat hak cuti selama 3 bulan dan tetap mendapat gaji bila dia pegawati tetap. Pekerja dengan sistem kontrak akan kehilangan penghasilan selama dia cuti melahirkan (cek di kantor istri). Bila istri kehilangan penghasilan, Anda dapat menopang keuangan keluarga dengan perencanaan ke depan. Buatlah segalanya teratur, aktifkan mobile banking atau autodebet untuk cicilan-cicilan yang besarnya tetap.


4. Buat keuangan keluarga. Bersama istri pikirkan biaya perawatan anak, buat keuangan keluarga. Asumsikan secara berlebihan harga-harga semua kebutuhan mulai dari day care, tempat tidur bayi dan sebagainya agar tabungan Anda tidak berantakan. Selish dari harga kebutuhan dapat Anda tabung untuk keperluan selanjutnya seperti periksa gigi anak ke dokter gigi, atau tabungan pendidikan. 


5. Belanja kebutuhan bayi. Kamar bayi, lemari pakaian, baby tafel dan perawatan kulitnya. Pikirkan mana yang harus dibeli dan yang bisa sewa. 


6. Bayangkan diri Anda sebagai ayah. Tonton film-film keluarga, temukan gaya peran ayah yang Anda inginkan. Luangkan waktu, yakinkan diri Anda bahwa Anda akan menjadi ayah yang fantastik dalam cara Anda. Bayangkan akan seperti apa diri Anda. Aktivitas apa yang akan Anda lakukan. Ke mana Anda akan mengajak anak hang out. Momen apa yang tidak ingin Anda lewatkan. Kalau itu semua tidak berhasil coba gambarkan anak Anda sudah dewasa. Apa yang Anda ingin dia katakan tentang diri Anda. Fokus pada pelajaran yang akan Anda berikan, bimbingan dan cinta yang ingin Anda berikan. Pikirkan peran Anda dalam kaitannya dengan pasangan, dan bagaimana Anda berdua bisa saling melengkapi.


7. Selesaikan projek-projek besar. Selesaikan yang tertunda, termasuk pekerjaan kantor. Coba selesaikan atau alihkan ke orang lain yang dapat menyelesaikannya tanpa kehadiran Anda. Rasa bersalah itu nyata. Anda akan merasa bersalah bila terlalu sering meninggalkan anak. Selesaikan pekerjaan-pekerjaan yang akan menyita waktu Anda karena anak sangat butuh perhatian Anda. 


8. Kembangkan rutinitas merawat diri. Perawatan diri di masa-masa awal bayi lahir akan membuat Anda terbiasa merawat bayi sepenuhnya bersama istri. Ini tidak akan mudah karena minggu-minggu pertama bayi lahir orang tua harus siaga 24 jam. Anda akan sulit mengingat kebutuhan Anda sendiri seperti makan, minum, dan mandi. Jaga kesehatan fisik dan mental Anda. Terbasalah tidur dan makan teratur, karena ini akan menjaga kesehatan mental Anda. Gejolak emosi dapat Anda alami di awal masa merawat bayi baru.


9. Bangun support system. Ayah seringkali menyediakan diri untuk menjadi support system. Tapi ingat bahwa ayah juga harus punya waktu untuk diri sendiri, sama seperti istri. Anda berdua butuh break untuk memenuhi kebutuhan mental Anda seperti tidur cukup. Ketika membesarkan anak, kita harus melibatkan ‘seluruh desa.’ Ada kakek, nenek, atau orang di desa Anda untuk menjaga anak. Anda juga harus punya dokter anak yang siap dikontak kapan saja saat anak Anda sakit.


10. Berteman dengan bapak-bapak lain. Ikut komunitas para bapak karena mereka adalah orang-orang yang menyenangkan untuk menjadi support system. Mereka bisa membimbing dan memberi informasi. Anda dapat belajar dari keberhasilan dan kesalahan mereka. Anda juga bisa melihat gaya pengasuhan yang berbeda. (IR)


 


Artikel Rekomendasi

16 Cara Siap Jadi Ayah

Memang tidak dijamin siap sepenuhnya. Tapi, coba cara-cara ini, setidaknya untuk menyiapkan diri calon ayah menjalani masa-masa melelahkan.... read more

Load more