Kenalkan Anak dengan Gadget, Jangan Hambat Kemampuan Adaptasinya

 

Foto ilustrasi (Freepik)


Banyak yang orang tua yang merasa belum aman untuk membiarkan anak screen time dengan gadget. Hal ini karena rasa khawatir bahwa gadget akan berdampak buruk pada perilaku dan kesehatan anak. Isu-isu miring terkait efek negatif gadget pada anak, misalnya kecanduan, memang cukup banyak terdengar beberapa tahun belakangan.

Namun satu hal yang tak bisa kita kesampingkan di masa sekarang adalah, kita hidup di era teknologi. Anak-anak kita, khususnya generasi alpha (kelahiran mulai 2010 hingga 2025), melihat teknologi sebagai bagian dari kehidupan sejak ia lahir. Media sosial, gadget, internet, sudah 'mendampingi' keseharian mereka bahkan ketika mereka masih berada di dalam kandungan. 

Apakah kita akan tetap membatasi anak untuk tidak sama sekali mengenal teknologi? Perlukah anak-anak dilarang screen time? Yakinkah Bunda dan Ayah bahwa larangan screen time itu adalah yang anak butuhkan dalam proses tumbuh kembangnya di zaman internet seperti sekarang?  

Di tengah nasihat dari para pakar maupun dokter yang menjelaskan tentang dampak negatif gadget pada anak-anak, pandangan dari psikolog Roslina Verauli berikut ini mungkin berbeda. Ibu dua anak yang akrab disapa Vera itu menyampaikan pendapat bahwa justru sebenarnya orang tua bisa memanfaatkan teknologi untuk mendukung tumbuh kembang anak, dan anak pun butuh kenalan dengan teknologi. 

"Betul kita sekarang tinggalnya di digital world, kalau kita berusaha menghindarkan anak dari gadget, itu adalah suatu instruksi yang tidak mungkin. Bahwa beberapa data, yang betul-betul meneliti bahwa gadget tidak bisa dipisahkan dari kehidupan anak," kata Vera dalam acara virtual peluncuran Huawei MatePad T10 Kids Edition, Rabu 17 Juni 2021. 

 
Psikolog Roslina Verauli di acara peluncuran Huawei MatePad T10 Kids Edition


Mengenalkan anak dengan teknologi sejak usia dini, menurut Vera, adalah bagian dari pembelajaran anak dimana ia butuh untuk beradaptasi dengan situasi dan kondisi zaman dimana ia hidup. 

"Kita selalu ingin punya anak yang kompeten, punya anak yang mandiri. Untuk punya anak yang kompeten saja misalnya, kita butuh anak yang betul-betul mampu menguasai tantangan di setiap tahap usianya. Untuk punya anak yang mandiri, kita butuh anak yang mampu menguasai tantangan di kehidupannya," ujar Vera. 

"Sekarang kita hidup di digital world, anak-anak terlahir saja sudah melihat internet, gadget, sudah terknokesi degan sosial media. Kalau kita halang-halangi, jangan-jangan kita justru menghambat kemampuan anak untuk tumbuh dan berkembang secara adaptif. Karena adaptif di sini adalah mampu menguasai tantangan kehidupan. Dan tantangan kehidupan di era digital saat ini adalah dealing (berdamai) dengan benda yang sedang saya pegang ini salah satunya, yaitu tablet," ujar Vera menambahkan. 

Meski Vera tampaknya mendukung orang tua untuk mengenalkan anak pada gadget, Vera juga menambahkan bahwa orang tua perlu mendampingi anak, dan anak-anak butuh untuk dibatasi dalam menggunakan gadget. Pendampingan dan pembatasan orang tua saat anak screen time disesuaikan dengan usia anak. 

"Jadi tujuannya tadi adalah agar anak kompeten dan mandiri. Peran orang tua bagaimana? Paham tidak orang tua bahwa dalam pendampingan, setiap tahap usia anak punya tujuan dan batasan yang berbeda-beda. Tapi di semua usia, ada yang sama yaitu tujuan screen time adalah untuk proses belajar anak," jelas Vera. 

Jika anak berusia 2 tahun, screen time bisa berfungsi sebagai stimulasi untuk merangsang area-area sensomotor. Misalnya, anak mengenal beragam warna dan bentuk, melihat aneka nyanyian dan tarian. 

Untuk anak usia 3-5 tahun, fungsi screen time bisa bertambah. Selain media pembelajaran, juga sebagai hiburan. Demikian juga untuk anak usia 6 tahun ke atas, screen time dapat dimanfaatkan dengan mengakses materi-materi sekolah dan pembelajaran lainnya.

Selain itu, Vera juga menekankan bahwa pembatasan penggunaan gadget pada anak usia 2 - 5 tahun adalah tidak lebih dari satu jam. Sesuai dengan anjuran American Academy of Pediatrics. 

 
Huawei MatePad T10 Kids Edition


Gadget Khusus Anak dengan Sistem Keamanan

Karena isu keamanan sering menjadi latar belakang orang tua melarang anak menggunakan gadget, produsen ponsel Huawei menciptakan tablet khusus anak yang dilengkapi dengan sistem keamanan, yakni Huawei MatePad T10 Kids Edition.

Patrick Ru, Country Director Huawei CBG Indonesia menambahkan, "Kami menyadari bahwa di setiap tahapan usia perkembangan anak, penting bagi orang tua untuk dapat menerapkan
batasan waktu dan juga memperkenalkan konten yang sehat untuk anak. Oleh karena itu,
HUAWEI MatePad T10 Kids Edition menyediakan fitur Parental Assistant dan Kids Corner, yang memungkinkan orang tua untuk menetapkan batasan yang jelas antara aplikasi, gambar, dan video apa yang cocok untuk anak-anak mereka."

Fitur keamanan Huawei MatePad T10 Kids Edition di antaranya: Kids Profile dimana orang tua dapat mengakses riwayat penggunaan anak, sehingga memungkinkannya untuk memantau waktu penggunaan dan aplikasi yang digunakan selama periode waktu tertentu. Orang tua juga dapat mengatur waktu penggunaan, aplikasi dan konten lain yang dapat dilihat di Kids Corner. 

Untuk keamanan mata, Huawei MatePad T10 Kids Edition dilengkapi fitur pelindung
mata profesional mendapat sertifikasi low-blue-light TÜV Rheinland untuk menyaring cahaya
biru berbahaya secara efektif dan mampu mencegah kelelahan. Ada juga fitur Posture Alert, yaitu sensor gravitasi dan algoritma internal yang dapat mendeteksi posisi pengguna. Jadi fitur ini mengingatkan anak untuk duduk dengan posisi yang benar. 

Huawei MatePad T10 Kids memiliki ukuran layar 10 inci, Kids Case silikon dan Stylus Pen yang mendukung anak-anak yang ingin mencorat-coret di atas layar, juga aplikasi edukasi seperti matematika, pembelajaran bahasa, coding, dan hiburan melalui Huawei AppGallery. 

Huawei MatePad T10 Kids dibanderol seharga Rp2.899.000. Sudah bisa dipesan melalui pre-order mulai 16-25 Juni 2021 di Erajaya Group, JD.ID, Toys Kingdom online dan Huawei Experience Store (HES). 


ALI

 


Artikel Rekomendasi

Load more