Siasati Asupan Protein Anak AlergiOrangtua yang menderita alergi sangat mungkin 'menurunkan' bakat alergi pada anaknya. Itulah salah satu topik yang dibahas dalam acara Jumpa Pakar “Kenali Alergi Susu Sapi, Optimalkan Tumbuh Kembang Si Kecil” di RS Panti Ratih, Yogyakarta, awal Mei lalu. Acara yang merupakan kerjasama ayahbunda bersama SGM Soya Presinutri 3 & 4 ini menghadirkan dr. Sumadiono, Sp.A(K), ahli gizi Maria Dora Tri Yogyantini, SGz, Dietisien dan dr. Tria Rosemiarti dari Sarihusada, sebagai pakar yang memberikan banyak pengetahuan bagi para bunda yang hadir.
Deteksi Dini
Jika salah satu orangtua memiliki alergi, balita memiliki kemungkinan 20-40% terkena alergi. Ada dua cara melakukan pendeteksian yang sesuai untuk anak, yaitu uji tusuk dan uji eliminasi provokasi. Jika si kecil sering mengalami tanda seperti eksim (dermatitis atopik) di kulit, kemungkinan 30-45% diakibatkan oleh alergi susu sapi.
Pengganti Protein SapiJika anak benar mengidap alergi susu sapi, hentikan asupan susu sapi untuknya. Namun, jangan lupa mencari susu pengganti agar asupan protein dalam tubuh balita Anda tetap seimbang. Sebab untuk anak usia 1-6 tahun, protein merupakan zat gizi pokok yang dibutuhkan tubuh mereka. Salah satu pilihan pengganti susu sapi adalah susu isolat protein kedelai yang sudah dimodifikasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi balita. Sekitar 90% kemungkinan alergi susu sapi anak dapat hilang. Namun, Anda harus membantu balita untuk taat pada program eliminasi susu sapi dan bahan makanan yang mengandung susu sapi.