Bayi 10 Bulan Belum Merangkak, Deteksi Gangguan Perkembangannya
Merangkak, milestone penting bayi yang harus dirangsang.... read more
Tepat ketika Bunda akhirnya terbiasa dengan jadwal rutin menyusui yang masuk akal, si kecil tiba-tiba mulai minta ‘jatah’ setiap jam. Bahkan ketika baru saja selesai menyusu, ia masih bertindak seolah-olah masih belum selesai dan bersiap mengisap kembali puting untuk menyusu. Anda pun mulai bertanya-tanya: apakah produksi ASI mulai berkurang ataukah si kecil memang belum kenyang?
Ternyata bayi yang tiba-tiba terlihat lapar terus-menerus biasanya sedang mengalami percepatan pertumbuhan atau growth spurt. Anda tidak perlu panik berlebihan ketika si kecil baru saja mencapai lonjakan pertama pertumbuhan--dari sekitar total lima kali--yang terjadi pada tahun pertama bayi sehingga memengaruhi baik tinggi maupun berat badannya.
Pada tahapan penting ini si kecil akan mengalami perubahan di awal-awal tahun kehidupannya bahkan pertambahan tinggi dan berat tubuhnya akan berlipat ganda pada saat ia mencapai usia 12 bulan. Namun, yang mengejutkan, percepatan pertumbuhan ini dapat terjadi dalam waktu singkat dan intens. Misalnya, pakaian si kecil tiba-tiba tak cukup lagi dipakainya hanya dalam waktu semalam!
Meskipun percepatan pertumbuhan bisa terjadi kapan saja selama tahun pertama kehidupan, bayi umumnya mengalami percepatan pertumbuhan awal antara usia 1-3 minggu. Sementara sebagian bayi mengalaminya antara usia 6-8 minggu. Setelah itu, percepatan pertumbuhan berikutnya mungkin saja terjadi ada usia 3 bulan, 6 bulan, dan 9 bulan. FYI, percepatan pertumbuhan bayi biasanya hanya berlangsung beberapa hari saja.
Untuk mengenali percepatan pertumbuhan si kecil, kenali 3 tandanya berikut ini:
1. Bayi Anda ingin makan tanpa henti
Hal ini ditandai saat Anda sudah menyusui setiap tiga jam, namun si kecil sudah ingin menyusu lagi 2 jam kemudian. Ini hal wajar Tidak apa-apa. Semakin sering bayi Anda menyusui, ia justru merangsang produksi ASI untuk menjaga nafsu makannya. Bayi yang lebih tua juga akan menyusu lebih banyak.
2. Bayi lebih sering bangun di malam hari
Bahkan ketika bayi Anda tidur pulas selama 5 - 6 jam, selama percepatan pertumbuhan ia akan terbangun kelaparan di tengah malam, kemudian bertambah pada pukul 2 pagi, pukul 4 pagi, dan seterusnya. Anda pun mungkin menemukan bayi berusia tua bangun lebih awal dari tidurnya.
Saat mengisap payudara, ia akan sangat rewel karena dia ingin lebih banyak susu sekarang sementara kecepatan produksi ASI Bunda tak mengejar. Ditambah lagi, di tengah malam suasana hatinya (atau suasana hati Anda) juga kurang baik.
Memang sungguh melelahkan memiliki bayi baru lahir yang menyusui nyaris 24 jam tanpa henti. Agar petumbuhannya tetap optimal, coba cara menangani percepatan pertumbuhan bayi di sini:
-Selain istirahat cukup, pastikan Anda meminum banyak air agar tetap terhidrasi. Minta bantuan dari pasangan atau teman untuk menggantikan mencuci piring maupun pekerjaan rumah tangga lainnya, agar Bunda bisa bersantai sejenak, misalnya menonton DVD.
-Apa pun yang terjadi, jangan menyerah untuk memberi ASI sekarang. Ketika bayi Anda tampak lebih lapar dan rewel dari biasanya, jangan dulu mengkhawatirkan si kecil tidak mendapatkan cukup makan dan berpikir untuk menambahkan sufor agar lebih kenyang. Kenyataannya: menyusui sepanjang waktu adalah cara bayi Anda merangsang suplai ASI agar dapat mengimbangi nafsu makannya yang begitu kuat.
-Jika Anda benar-benar khawatir, perhatikan popok dan penambahan berat badan si kecil sebelum memberikan sufor. Jika baju yang biasa dipakainya mulai terlihat sempit dan Anda masih mengganti popok 5-6 kali sehari, maka kondisi si kecil tergolong baik-baik saja. Begitu rasa laparnya berlalu, percepatan pertumbuhan akan berakhir sementara segalanya akan kembali normal.
Sampai percepatan pertumbuhan bayi berikutnya.ya….
Merangkak, milestone penting bayi yang harus dirangsang.... read more
Berat badan bayi anda susah meningkat? Ini penyebabnya! ... read more
Asal tahu caranya, menyusui jadi mudah! Berikut tahapan-tahapan menyusui agar sukses memberikan ASI eksklusif pada si buah hati.... read more