Perdarahan Setelah Berhubungan Seks saat Hamil, Normalkah?
Mulut rahim yang lemah bisa menjadi penyebabnya... read more
Perhatikan beberapa poin berikut ini, untuk mengetahui pro dan kontra hubungan seksual selama kehamilan.
PRO
- Merekatkan hubungan suami-istri, baik fisik maupun emosional. Ini penting, mengingat Anda berdua akan menempuh babak hidup baru.
- Hubungan seks adalah olahraga otot panggul, yang menyiapkan otot agar kuat dan lentur saat bersalin.
- Bercinta saat hamil adalah pengalaman menyenangkan sekaligus sensual bagi pasangan suami-istri.
KONTRA
- Hormon prostaglandin di sperma dapat menyebabkan rahim melakukan gerakan kontraksi seperti mengisap, sehingga meningkatkan risiko keguguran.
- Irama penetrasi, meningkatnya detak jantung dan aliran darah ibu, pelepasan hormon tertentu, serta sensasi orgasme bisa menstimulasi terjadinya bayi lahir prematur.
Baca juga: Perdarahan Setelah Berhubungan Seks saat Hamil, Normalkah?
KONDISI IBU CUKUP BERPENGARUH
Tidak bisa dipungkiri, kondisi tubuh dan suasana hati ibu hamil memengaruhi hubungan seksual. Kondisi-kondisi berikut ini, umum dialami ibu hamil. Jadi jangan merasa bersalah jika Anda mengalaminya.
- Mual dan muntah di pagi, malam, atau sepanjang hari.
- Tubuh lebih lelah.
- Payudara membengkak, puting tegang, nyeri jika disentuh atau diraba.
- Mulut pahit.
- Mengalami perasaan yang tidak biasa -bahkan aneh- seperti tidak suka melihat suami, sensitif bau-bauan, kedinginan dan malas mandi, malas berdandan, maunya tidur bergelung selimut, dan lain-lain.
- Suasana hati cepat berubah, kadang gembira (dan mesra), tiba-tiba bad temper.
- Khususnya pada kehamilan pertama, ibu sering merasa cemas terhadap kehamilan, misalnya takut keguguran, takut janin terluka, dan lain-lain
- Rasa mual membuat ibu tidak bergairah melakukan apa pun –termasuk berhubungan seks. Namun, pada beberapa ibu, rasa mual di malam hari mungkin dapat diobati dengan bercinta.
- Mulut pahit, tidak ingin berciuman atau melakukan seks oral.
- Payudara sakit, tidak ingin disentuh atau diraba.
- Tubuh lelah, ibu lebih memilih istirahat daripada bercinta
- Sensitif terhadap bau-bauan membuat ibu ‘alergi’ aroma tubuh pasangan.
- Ibu ‘benci’ pada pasangan, tidak mau tidur sekamar apalagi berhubungan seks
Baca juga: Sensasi Baru Seks Saat Hamil
SARAN DOKTER...
Suami perlu memahami kondisi istri yang sedang hamil muda. Meski frekuensi hubungan seks berkurang, jangan paksa jika istri tidak ingin. Ekstra hati-hati karena kehamilan trimester pertama rawan. Kondisi janin belum cukup kuat sehingga rentan keguguran. Hingga usia kehamilan 17 minggu, plasenta (ari-ari) belum terbentuk sempurna. Perlakuan salah bisa mengakibatkan lepasnya sebagian plasenta yang ditandai dengan perdarahan. Pakai kondom untuk mencegah persentuhan sperma dengan rahim yang dapat memicu kontraksi. Jika tanpa kondom, pastikan ejakulasi di luar. Penetrasi lembut dan pelan, jangan mengentak, kasar, atau terlalu cepat karena bisa membahayakan janin. Posisi misionaris (pria di atas), sambil duduk atau berbaring tapi jangan menindih perut. Hindari doggy style (menungging, penetrasi dari belakang). Karena, pada posisi ini letak perut lebih rendah dari anggota tubuh lainnya, bisa mengundang masuknya emboli atau gelembung udara ke pembuluh darah yang berakibat fatal bagi Anda dan janin.
Sumber: Buku 9 Bulan yang Menakjubkan – Ayahbunda
(Tonton Video Series 9 Bulan yang Menakjubkan di YouTube AYAHBUNDA magz. Klik di sini, subscribe untuk mendapatkan konten-konten seputar kehamilan di tiap trimester secara reguler. Cek Instagram @ayahbunda_, Facebook AYAHBUNDA, serta website www.ayahbunda.co.id)
Baca juga:
Seks Saat Hamil, Ayo Komunikasi
Tips Memilih Posisi Seks saat Hamil
Pertanyaan Seputar Seks Saat Hamil
Seks Tetap Nyaman saat Hamil Besar, Coba 4 Posisi Ini